Sinopsis Film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid, Aksi Sekelompok Peneliti Amerika Menjelajah Hutan Kalimantan

Sinopsis Film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid, Aksi Sekelompok Peneliti Amerika Menjelajah Hutan Kalimantan

6 Juni 2020
Film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid

Film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid

RIAU1.COM - Film Anacondas: The Hunt for the Blood Orchid tayang dalam program Bioskop TransTV, Ahad 7 Juni 2020 dinihari.

Film bergenre jagal horor yang dirilis tahun 2004 ini, disutradarai oleh Dwight H di Little dan ditulis oleh Hans Bauer, Jim Cash, dan Jack Epps, Jr dari film aslinya.

Melansir Tirto.id, film ini berawal dari New York, Dr. Jack Byron dan rekannya Gordon Mitchell mempresentasikan penelitian. Orang-orang yang ambisius itu mempresentasikan penelitian karya asisten mereka, Sam Rogers.

Presentasi itu mereka lakukan di depan CEO dan dewan direksi sebuah perusahaan untuk mensponsori ekspedisi ilmiah ke Kalimantan. Tujuan ekspedisi itu untuk menemukan bunga bernama Blood Orchid atau Anggrek Darah.

Hasil penelitian mengatakan bahwa bunga tersebut dapat membuat hidup lebih lama. Di Kalimantan, bunga ini tumbuh subur hanya selama beberapa minggu setiap tujuh tahun.

Selain bisa memperpanjang harapan hidup manusia, bunga itu juga bisa membuat awet muda. Penemuan bunga ini bisa menjadi sejarah dalam ilmu pengetahuan, dan juga bisa membuat mereka menjadi miliarder.

Mereka berhasil meyakinkan sponsor dan berangkat menuju Kalimantan untuk mengambil Blood Orchid.

Tim ilmuwan itu menyadari, mereka datang ke Kalimantan saat musim hujan, sehingga tidak ada perahu yang tersedia untuk menyusuri sungai-sungai besar di Kalimantan.

Padahal, bunga yang mereka cari terletak di tengah hutan lebat di Kalimantan. Untuk mencapai lokasi itu, mereka harus menyeberang sungai-sungai besar.

Tim kemudian membayar 50.000 dolar AS untuk meyakinkan Kapten Bill Johnson dan rekannya Tran yang memiliki kapal untuk berlayar ke lokasi.

Namun, apa yang mereka temukan di sungai dan pedalaman hutan Kalimantan sama sekali tak terduga. Setelah mengalami kecelakaan di air terjun, tim para ilmuwan itu menyadari, sekawanan anaconda telah berkumpul di hutan untuk musim kawin.

Anaconda yang berkumpul itu bukan anaconda biasa. Sarang mereka terletak berdekatan dengan lokasi tumbuh suburnya Blood Orchid.

Ukuran anaconda yang ada di sekitar lokasi itu lebih besar, bergerak lebih cepat, dan lebih pintar.

Sekarang para ilmuwan harus menemukan jalan keluar dari hutan hujan itu dengan mengakali, menghindar dan melawan anaconda.