Ilustrasi Kloset Jongkok/Net
RIAU1.COM - Di banyak rumah modern, kloset duduk menjadi pilihan karena dianggap lebih praktis dan nyaman. Namun dari perspektif medis, posisi tubuh saat buang air besar sangat memengaruhi kerja sistem pencernaan.
Penelitian menunjukkan bahwa kloset jongkok justru memberikan keuntungan fisiologis yang membuat proses BAB lebih lancar dan sehat. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini yang dimuat Kumparan.
1. Posisi Jongkok Membuat Rektum Lebih Lurus
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Digestive Diseases and Sciences, saat duduk, otot puborektalis masih menegang sehingga rektum sedikit tertekuk.
Posisi jongkok mengubah sudut tubuh menjadi lebih kecil (sekitar 35°), membuat otot lebih rileks dan rektum lebih lurus sehingga feses keluar dengan mudah.
2. Mengurangi Risiko Mengejan Berlebihan
Jongkok membantu tubuh mengeluarkan feses tanpa harus mengejan keras. Pengejan berlebihan adalah faktor utama terjadinya wasir, fisura ani, hingga prolaps rektum.
Mengutip jurnal Gastroenterology Clinics of North America, mengejan berlebihan berhubungan dengan risiko hemoroid; postur dapat memengaruhi tekanan rektal.
3. Lebih Sesuai dengan Mekanisme Alami Tubuh
Selama ribuan tahun, manusia melakukan defekasi dalam posisi jongkok. Karena itu, anatomi tubuh berevolusi untuk bekerja optimal dalam posisi tersebut. Israel Journal of Medical Sciences menjelaskan manfaat fisiologis postur jongkok terhadap proses defekasi.
Solusi untuk Pengguna Kloset Duduk
Jika Anda tetap memakai kloset duduk, misalnya karena alasan kenyamanan, lutut lemah, atau usia lanjut, Anda dapat menggunakan footstool (bangku kecil) untuk menurunkan sudut panggul sehingga mendekati posisi jongkok.
Menurut Journal of Clinical Gastroenterology, penggunaan footstool terbukti mengurangi waktu dan usaha saat BAB.
Kesimpulan
Walau kloset duduk lebih umum digunakan, penelitian medis konsisten menunjukkan bahwa kloset jongkok lebih sehat untuk pencernaan. Dengan postur yang lebih alami dan minim tekanan, posisi jongkok membantu mengurangi risiko konstipasi, wasir, serta mengejan berlebihan. Namun pada akhirnya, pilihan terbaik tetap bergantung pada kondisi fisik dan kenyamanan Anda.*