Kasus CEO Media Paling Terkenal di Pakistan Terlibat Pemerkosaan, Jadi Momentum Baru Bagi Penggiat HAM

Kasus CEO Media Paling Terkenal di Pakistan Terlibat Pemerkosaan, Jadi Momentum Baru Bagi Penggiat HAM

31 Desember 2019
Pakar media Pakistan menolak tuduhan pemerkosaan oleh pembuat film

Pakar media Pakistan menolak tuduhan pemerkosaan oleh pembuat film

RIAU1.COM -  Kepala eksekutif salah satu surat kabar paling berpengaruh Pakistan membantah tuduhan bahwa ia memperkosa seorang pembuat film yang terkenal, dalam kasus yang menyoroti pelecehan seksual yang menargetkan pria dan menambahkan momentum bagi gerakan #MeToo yang masih baru di negara itu.

Direktur Jamshed Mahmood Raza turun ke media sosial akhir pekan lalu untuk menuduh bahwa koran Dawn Hameed Haroon memperkosanya 13 tahun yang lalu.

Pada bulan Oktober, Raza pertama kali menggambarkan serangan itu secara publik di Twitter tetapi menyebut tersangka pelaku sebagai "orang yang kuat di dunia media kita".

Haroon - yang berasal dari salah satu keluarga terkaya dan paling berpengaruh Pakistan - mengeluarkan penolakan sengit di Dawn, harian Inggris paling populer di negara itu, Senin malam, menyebut tuduhan itu "tidak benar dan sengaja dibuat-buat".

"Saya dengan tegas menyangkal tuduhan pemerkosaan yang ditujukan kepada saya," kata Haroon dalam sebuah pernyataan.

Raza kemudian mengecam komentar Haroon, mengatakan pernyataan itu "tidak lain hanyalah tamparan bagi kita semua yang selamat".

Tuduhan sekali lagi memicu kontroversi di negara yang sangat konservatif, di mana sebagian besar diskusi tentang seks dan pelecehan dianggap tabu.

Beberapa suara meminta pertanggungjawaban, sementara yang lain menolak gagasan penyerangan seksual laki-laki.

"Saya punya pertanyaan: bagaimana orang dewasa bisa diperkosa oleh orang lain? Tidak bisakah mereka melawannya," tulis penulis twit Salman Rashid.

Yang lain tidak setuju.

"Pemerkosaan bukan hanya tentang kekuatan fisik; ini tentang kekuatan secara umum. Jika orang yang kuat memaksa Anda untuk berhubungan seks dengan mereka, itu adalah pemerkosaan," tulis Nida Kirmani di Twitter.

Kampanye #MeToo dan #Timesup telah mengglobal sejak tuduhan pelanggaran seksual oleh produser Hollywood, Harvey Weinstein, dibuat pada tahun 2017, memicu longsoran tuduhan terhadap pria-pria kuat lainnya.

Namun, gerakan ini lambat untuk ditangkap di Pakistan, di mana perempuan telah memperjuangkan hak-hak mereka selama bertahun-tahun dalam masyarakat patriarki di mana yang disebut pembunuhan "kehormatan" dan serangan terhadap perempuan tetap merupakan hal biasa.

Kasus dan tuduhan yang melibatkan pria yang menyerang pria lain bahkan jarang dibahas di negara ini.

 

 

R1/DEVI