169 Tersangka Premanisme Diringkus Polda Riau, 6 Diantaranya Wanita

15 Mei 2025
169 Tersangka Premanisme Diringkus Polda Riau, 6 Diantaranya Wanita

169 Tersangka Premanisme Diringkus Polda Riau, 6 Diantaranya Wanita

RIAU1.COM - Sebanyak 169 tersangka dalam operasi penindakan terhadap aksi premanisme yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei 2025 oleh Polda Riau

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan menjelaskan bahwa para tersangka terdiri dari 163 laki-laki dan 6 perempuan.

Sebanyak 6 diantaranya wanita terlibat berbagai kasus premanisme yang ditangani oleh Polres serta Polresta Jajaran Polda Riau.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol Yossy Kusumo dalam keterangan pers di Mapolda Riau, Kamis (15/05/2025) menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang sekecil apa pun bagi aksi premanisme di wilayah hukum Polda Riau.

“Kami tegaskan, tidak ada tempat bagi aksi premanisme dalam bentuk apa pun di Riau. Penegakan hukum akan terus kami lakukan, termasuk terhadap kelompok atau organisasi masyarakat yang bertindak seperti preman,” tegas Wakapolda.

Sebanyak 13 tersangka merupakan anak-anak yang rata-rata masih duduk di bangku SMA dan SMK, dan dalam proses diversi sesuai ketentuan hukum perlindungan anak.

"Selain itu, ada juga 49 orang berusia 18–25 tahun, 106 orang berusia 25–55 tahun, dan 4 orang berusia di atas 55 tahun,” ungkap Asep Darmawan.

Adapun kasus yang diungkap meliputi pencurian dengan pemberatan, penganiayaan, curanmor, kepemilikan senjata tajam, pemerasan, pengancaman, pungutan liar, serta anggota geng motor.

“Mereka mencari korban secara acak, kemudian melakukan pembacokan, merampas barang-barang berharga seperti handphone, kamera, hingga kendaraan korban. Beberapa korban bahkan masih dirawat di rumah sakit akibat luka serius,” terang Kombes Asep.

Dalam operasi ini juga terungkap beberapa kasus tambahan seperti penyalahgunaan narkotika dan penggelapan.

Kombes Asep menambahkan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan operasi penyakit masyarakat demi menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

"Kami harap masyarakat ikut berperan aktif melaporkan jika menemukan tindakan premanisme di lingkungannya,” tutup Kombes Asep.**