Hoaks di Media Sosial Jadi 'Ancaman' Pileg dan Pilpres di Riau

Hoaks di Media Sosial Jadi 'Ancaman' Pileg dan Pilpres di Riau

21 Oktober 2018
Irjen Widodo Eko Prihastopo (Foto Humas Polda Riau)

Irjen Widodo Eko Prihastopo (Foto Humas Polda Riau)

RIAU1.COM -Kapoldaa Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mengungkapkan, pada Pilpres dan Pileg 2019 mendatang, jajarannya bakal memberikan atensi pada pemantauan di media sosial (Medsos).

Media Sosial tentunya menjadi salah satu perhatian aparat kepolisian, terutama menyangkut peredaran informasi hoaks, yang berpotensi menyebarkan provokasi ke masyarakat dengan kabar bohongnya.

"Titik berat pelaksaan, pelanggaran dari Medsos, misalnya memfitnah, menjelekkan. Hoaks nanti akan menjadi makanan sehari-hari masyarakat. Kalau masyarakat tidak diedukasi akan mudah terprovokasi oleh kabar bohong," tutur dia.

Sebab itu, jenderal bintang dua ini pun mengimbau agar masyarakat jangan terlalu percaya dengan apa yang ada di Medsos. "Apalagi ciri khas berita bohong di Medsos adalah memfitnah orang, menjelekkan orang," yakinnya.

Soal ini, Polda Riau sudah memiliki ciber patrol yang melakukan patroli di dunia maya. Bahkan, kata Irjen Widodo, jajarannya sudah menangani dua sampai tiga laporan terkait hal tersebut.

"Laporan masuk sudah ada dua atau tiga kasus, dan sudah kita proses," ungkapnya menjawab Riau1.com, Sabtu (20/10/2018) sore kemarin. Namun dirinya tidak merincikan penanganan kasus tersebut.

Di luar itu, Polda Riau selaku bagian dari penegakkam hukum terpadu dalam Pileg dan Pilpres 2019, setakat ini terus menjalon kerjasama dengan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Ia memastikan, semuanya berjalan baik.

"Gakkumdu berjalan baik, termasuk soal (Penanganan) terkait deklarasi kemarin itu. Kita sudah bekerja sama dengan Bawaslu, kan penyidiknya dari kita dan kejaksaan juga ada," singkat Kapolda Riau.