
Ilustrasi/net
RIAU1.COM - Seorang pasien anak-anak yang dirawat di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang meninggal dunia diduga akibat malapraktik tim medis. Satu dokter ditetapkan sebagai tersangka
Orang tua korban Yanto mengatakan kejadian ini bermula ketika anaknya bernama Aldo Ramadani (10) menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang.
"Saat tiba di rumah sakit anak saya ditangani dokter anak sebelum didiagnosa mengalami kelainan jantung. Namun, bukannya membaik seusai berikan obat jantung, malah memburuk hingga meninggal dunia," kata Yanto, Sabtu (26/7/2025) Beritasatu.com.
Akibat peristiwa tersebut orang tua korban melaporkan manajemen rumah sakit dengan dugaan malapraktik ke Polda Bangka Belitung.
“Yang kita laporkan tim medis tetapi tersangkanya satu. Ini menjadi pertanyaan kami tim yang berbuat satu menjadi tersangka harapan kami tetap berkembang jadi atas nama masyarakat kami minta keadilan,” jelasnya.
Sementara tersangka yang merupakan dokter spesialis anak didampingi penasehat hukumnya buka suara. Dia mengaku kaget saat tahu dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita melakukan pemeriksaan sesuai dengan keluhannya dan setelah diberikan obat, cairan infus kok tidak kunjung membaik. Setelah itu kita lakukan pemeriksaan detak jantung dan didapatkan ada kelainan jantung," kata dr Ratna Setia.
Seusai diperiksa ada kelainan jantung terhadap pasien, ia meminta dokter jaga untuk segera konsultasi kepada dokter jantung yang ada di rumah sakit.
"Kalau bagian jantung kami tidak mempunyai kompetensi karena itu bagian dokter jantung jadi saya mempercayakan dokter spesialis jantung untuk melakukan penanganan lebih lanjut," jelasnya.
Sementara itu, penasehat hukum tersangka Hangga Oktafandy menyoroti Pasal 440 ayat (1) dan (2), yang dikenakan penyidik Ditreskrimsus Polda Babel dalam kasus yang menetapkan kliennya sebagai tersangka.
"Kita minta pemeriksaan ulang dan kami minta autopsi untuk melihat apakah benar ada jejak luka yang dilakukan oleh ibu Ratna seperti pasal yang dituduhkan," ujarnya.*