Duta Besar Amerika Serikat Disebut Menlu Palestina Membantu Israel Caplok Tepi Barat

Duta Besar Amerika Serikat Disebut Menlu Palestina Membantu Israel Caplok Tepi Barat

11 Juni 2019
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Foto: Tempo.co.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Foto: Tempo.co.

RIAU1.COM -Menteri Luar Negeri Palestina mengatakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel membantu Israel menganeksasi Tepi Barat.

The New York Times melaporkan pada Sabtu kemarin, mengutip pernyataan Duta Besar David Friedman yang mengatakan bahwa Israel berhak memiliki sebagian Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel juga pernah mengatakan pada April bahwa dirinya bermaksud menganeksasi wilayah Palestina untuk dibangun permukiman Yahudi.

"Tampak bahwa Friedman, dengan pernyataannya, mencoba untuk membantu Netanyahu untuk mengambil keputusan berani tersebut. Ini adalah sesuatu yang mana masyarakat internasional harus mencegahnya," kata Menlu Palestina Riyad al Maliki pada Senin kemarin, dikutip dari Tempo.co, (11/6/2019).

PBB dan mayoritas negara menganggap permukiman Israel di Tepi Barat yang direbut sejak Perang 1967 adalah ilegal. Namun Israel terus memperluas permukiman bahkan ketika proses perdamaian masih berlanjut.

Sebelumnya pejabat Palestina tidak menghadiri Konferensi Perdamaian Timur Tengah di Warsawa, Polandia, yang digelar Februari lalu.

Loading...

"Kami mempercayai Polandia. Tapi, kami tidak bisa mempercayai pemerintahan AS saat ini setelah apa yang mereka lakukan terhadap Palestina," tambahnya

Menurut Al Maliki, masalah ekonomi bukanlah isu utama yang diperhatikan rakyat Palestina. Memberi perhatian kepada masalah ekonomi tidak akan membawa perdamaian.

"Kita berulang kali mengatakan, bahwa seluruh uang di dunia, jika dikumpulkan untuk memilih untuk ditukar dengan hak kami atas Yerusalem sebagai ibu kota kami atau sebagai hak negara Palestina yang merdeka, maka kami akan memilih yang kedua dan bukan yang pertama," tegas Al Maliki.