Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Sebelum tutup usia pada 6 Maret 2012 di Dili, Timor Leste. Francisco Xavier do Amaral dikenal oleh warganya sebagai presiden sepuluh hari.
Pasalnya, dia pernah menjadi presiden selama 10 hari usai membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) dinukil dari historia.id, Kamis, 19 Maret 2020.
Ceritanya setelah dia mendirikan partai bernama Asosiasi Sosial-Demokrat Timor (ASDT).
Sebelum mendirikan partai ASDT, dia dianggap seperti pahlawan karena menjadi salah satu pelopor berjuang dan bergerilya saat Timor-Timur ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Namun di akhir perjuangannya, dia dan partainya malah dianggap melahirkan gerakan perlawanan terhadap Fretilin, sebuah gerakan pertahanan untuk kemerdekaan Timor Timur.
Membuatnya tersisih dan terasing hingga akhir hayatnya. Dibuktikan dengan gagalnya menjadi presiden ketika tampil sebagai Capres pada Pilpres Timor Leste.