Disaat Wabah Corona, Lebah Raksasa Pembunuh dari Asia Hijrah ke Amerika

Disaat Wabah Corona, Lebah Raksasa Pembunuh dari Asia Hijrah ke Amerika

4 Mei 2020
Lebah raksasa pembunuh dari Asia yang hijrah ke Amerika Serikat.

Lebah raksasa pembunuh dari Asia yang hijrah ke Amerika Serikat.

RIAU1.COM - Disaat wabah virus corona, penduduk Amerika Serikat harus menghadapi lebah raksasa pembunuh dari Asia. 

 

Para peneliti dari Washington State University (WSU) menemukan lebah raksasa yang berasal dari Benua Asia, hijrah ke negara bagian Washington, Amerika Serikat.

Lebah ini memiliki tubuh berukuran lebih dari dua inci dari lebah biasa dan langsung disematkan sebagai lebah terbesar di dunia.

Tak hanya itu, lebah raksasa itu juga punya sengatan yang dapat membunuh manusia.

Lebah jenis hornet ini juga diberi julukan 'lebah pembunuh' dan memiliki warna tubuh hitam-keemasan dengan nama latin Vespa Mandarinia.


Sebab, sejumlah peternak lebah di Washington melaporkan bahwa hewan ternak mereka itu mati akibat serangan yang dilancarkan hornet.

"Mereka menyerang sarang lebah madu, membunuh lebah dewasa, dan melahap larva serta kepompong demi mempertahankan koloni mereka," kata Peneliti Ilmu Pertanian dan Sumber Daya (WSU), Seth Truscott dari laman resmi universitas dikutip CNN Indonesia, Senin, 4 Mei 2020.

"Sengatan mereka besar dan menyakitkan karena mengandung neurotoksin yang kuat. Lalu sengatan juga dapat membunuh manusia," lanjut dia.

Sengatan yang mengandung neurotoksin ini bisa langsung menyerang syaraf jika masuk ke tubuh manusia.

Lebih lanjut Truscott mengatakan hornet mulai menginvasi ke AS bulan Desember 2019. Saat itu 'ratu' lebah terbangun dari hibernasi panjang untuk membangun sarang dan membentuk koloni.

"Serangan hornet terjadi pada akhir musim panas dan awal musim gugur. Saat itu, mereka tengah mencari sumber protein untuk meningkatkan imunitas ratu lebah," tutur Truscott.
 

Para peneliti WSU pun menyarankan kepada para peternak lebah di Washington untuk menyiapkan baju khusus.

Sebab, sengatan hornet bisa menembus baju pelindung yang biasa digunakan.

Truscott memprediksi, pihaknya dapat 'memanen' hornet Vespa Mandarinia pada bulan Juli-Oktober ketika koloni mereka sedang giat-giatnya mencari makan.

"Waktu yang paling mungkin untuk menangkap lebah raksasa Asia adalah mulai bulan Juli sampai Oktober, ketika koloni didirikan dan para pekerja sedang mencari makan," pungkasnya.

 

Beberapa peneliti di Amerika Serikat kemudian mengatakan bahwa Amerika Serikat harus mengantisipasi keberadaan lebah pembunuh tersebut disamping melawan pandemi virus corona yang juga mengancam nyawa. 

R1 Hee.