Penerapan IPAT-BO, Produksi Padi Kampar Diyakini Meningkat 100 Persen

Penerapan IPAT-BO, Produksi Padi Kampar Diyakini Meningkat 100 Persen

20 November 2022
Peninjauan lahan padi di Kampar

Peninjauan lahan padi di Kampar

RIAU1.COM - Sebagai upaya meningkatkan hasil produksi pertanian khususnya komoditas padi, Pemerintah Kabupaten Kampar menerapkan inovasi teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) yang mana telah dilakukan penanam perdana di Binuang Kecamatan Bangkinang beberapa waktu lalu.

Penanaman teknologi ini diyakini akan dapat meningkatkan produksi padi 100 persen, bahkan lebih dari itu.

Sebab itu, Ahad, (20/11) Pj Bupati Kampar Dr Kamsol bersama dengan Anggota DPR RI dapil II Riau Syahrul Aidi Ma’azat dan Nuransyah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Komisaris Utama PT KAS Firman Wahyudi, meninjau dan melihat perkembangan padi tersebut.

Dikatakan Kamsol, Pemkab Kampar bertekad dan berkomitmen untuk meningkatkan hasil padi di Kampar, ini berkat kerjasama dengan Prof. Tualar Simarmarta dari Universitas Padjajaran.

"Dari peninjauan kami, terlihat perkembangan padi dengan S
sistem inovasi IPAT-BO  ini berkembang dengan sangat baik, bahkan lebih cepat dari prediksi awal, "Kata Kamsol.

Bentuk komitmen ini, sambung dia, pihaknya telah melakukan berbagai kerja sama, serta membentuk koperasi dalam menampung hasil produksi pertanian masyarakat. 

"Selain itu sebelumnya kita juga telah membentuk Perusahan berbadan hukum PT Kampar Agro Sejahtera (KAS) dalam mengatur dan menampung hasil produksi pertanian," sebut.

Sementara itu Anggota DPR RI Syahrul Aidi Ma’azat menyatakan sangat mendukung terobosan yang dilakukan oleh Pj. Bupati Kampar. Dan saat ini sebut dia telah menunjukkan hasil yang baik.

"Semoga akan maksimalkan produksi pertanian di Kampar, dan ini dapat dijadikan sebagai pilot projek, dan berkemungkinan juga akan dilirik oleh Pemerintah pusat atau Kementerian pertanian RI," ujarnya.

"Semoga ini memberikan peningkatan hasil pertanian yang dengan sendirinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khsusunya petani," demikian Syahrul Aidi.*