Di Batam Usia Produktif Paling Banyak Kena AIDS

13 September 2025
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat sebanyak 105 kasus Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Data ini menunjukkan bahwa kelompok usia produktif masih menjadi yang paling banyak terdampak.

Berdasarkan laporan tersebut, kelompok usia 25–49 tahun mendominasi dengan 68 kasus atau sekitar 65 persen dari total. Setelah itu disusul kelompok usia 20–24 tahun dengan 17 kasus (16 persen), serta usia di atas 50 tahun dengan 16 kasus (15 persen).

Sementara pada kelompok usia remaja 15–19 tahun ditemukan 3 kasus (3 persen), usia anak 5–14 tahun tercatat 1 kasus (1 persen), dan pada kelompok balita di bawah 4 tahun tidak ditemukan kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan kasus AIDS pada usia produktif patut menjadi perhatian bersama.

“Usia produktif adalah kelompok yang aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Karena itu, sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan pemahaman yang benar mengenai pencegahan HIV/AIDS,” ujarnya yang dimuat batampos.

Didi menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya menekan laju penularan dengan memperkuat edukasi dan sosialisasi di berbagai lapisan masyarakat. Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) juga terus digalakkan untuk mendorong pola hidup sehat, sekaligus mengurangi perilaku yang berisiko.

“Peran keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial sangat besar dalam membentuk pemahaman yang baik, terutama bagi kalangan muda. Kami berharap semua pihak dapat bersama-sama mendukung upaya pencegahan ini,” kata Didi.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga mendorong masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko lebih tinggi. Menurut Didi, deteksi dini menjadi langkah penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Kami ingin masyarakat tidak merasa takut atau malu untuk memeriksakan diri. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang penanganan bisa dilakukan dengan baik,” tutur dia.*