Rampok Kembali Beraksi di Inhu, Uang Rp100 juta Dibawa Kabur

30 April 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Rampok kembali beraksi di Inhu, kali ini korbannya tiga orang penjaga gudang Indomarco yang berada di Jalan Lintas Timur Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Riau disekap dan dilakban mulut dan tangan ketiga korban.

Dalam menjalankan aksinya ketiga kawanan rampok tersebut menggunakan senjata api laras pendek jenis revolver. Disebutkan peristiwa perampokan itu terjadi, Rabu 29 April 2020 sekira pukul 20.30 WIB.

Informasi yang berhasil dirangkum menyebutkan, bahwa pada Rabu 29 April 2020 sekira pukul 20.30 WIB, ketiga korban sedang berada dilantai dua gudang Indomarco sedang menghitung uang setoran sales yang akan disetorkan ke bank esok harinya.

Tiba-tiba datang tiga pelaku masuk dan mendobrak pintu ruangan tempat dimana korban menghitung uang. Lantas salah satu pelaku menodongkan senjata api jenis pistol ke kepala korban bernama Romi, dengan berkata "Jangan Bergerak.”

Selanjutnya pelaku mengambil uang milik korban sebesar Rp100 juta, yang disimpan didalam ruangan. Selain menggasak uang, para pelaku juga mengambil 4 buah tablet milik Indomarco serta 3 buah hand phone android milik ketiga korban.

Usai menjalankan aksinya, para pelaku mengikat tangan ketiga korban dengan menggunakan lakban dan meninggalkan gudang Indomarco.

Salah satu korban bernama Frengki berteriak meminta tolong kepada warga sekitar untuk membuka ikatan lakban tersebut.
Menurut keterangan saksi, para pelaku datang ke gudang Indomarco menggunakan satu unit mobil jenis Toyota Avanza atau Toyota Innova warna merah kabur kearah Pematangreba.

Ketiga korban antara lain, Ramadan (27), Romi (28) dan Frengki (26) ketiganya warga Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida tidak mengalami cidera.

Sementara itu, Kapolsek Seberida AKP Hendri Suprapto saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. "Belum ada. Nanti, masih dalam penyelidikan," singkatnya.

Terpisah, Kapolres Inhu, AKBP Efrizal mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. "Karena dengan stuasi ekonomi saat ini, tidak menutup kemungkinan orang akan melakukan tindak pidana," tukasnya.