Jadikan Batik Kuansing Punya Nilai, Tujuh Motif Didaftarkan ke Kemenkumham

29 September 2021
Bupati Andi Putra tinjau pengrajin batik Kuansing

Bupati Andi Putra tinjau pengrajin batik Kuansing

RIAU1.COM - Sebanyak tujuh motif batik khas Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkumham) guna mendapatkan hak patennya. Ke tujuh motif batik tersebut yakni motif Marawang, motif Tepak Sirih, motif Carano, motif Jambar, motif Randai, motif Papiwuak, serta terakhir motif Mandulang Omeh.

"Jadi ada tujuh motif batik yang kita daftarkan ke Kemenkumham," kata Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin) Kabupaten Kuansing Drs Azhar MM Rabu (27/09).

Di samping tujuh motif batik tersebut, kata Kadis Kopdagrin Azhar, pihaknya juga mendaftarkan satu motif songket yakni motif Takuluak Barembai.

"Satu motif dari tipe songket, yang mengusulkan adalah Dekranasda Kabupaten Kuantan Singingi. Kalau motif batik kelompok batik yang mengusulkan," kata Kadis Kopdagrin Azhar.

Sebelumnya, kata Kadis Kopdagrin Azhar, sebanyak delapan motif batik khas daerah Kabupaten Kuansing telah mendapatkan hak patennya dari Kemenkumham.

"Dengan didaftarkannya lagi ketujuh motif batik khas Daerah Kuansing ini, berarti akan ada 15 motif batik kita yang punya hak paten nantinya," jelas Kadis Kopdagrin Azhar.

Lebih jauh Kadis Kopdagrin Azhar menjelaskan, saat ini Kuansing punya 15 kelompok pembatik aktif yang disebut dengan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Masing-masing kelompok pembatik ini punya ciri khas motif tersendiri. Kelompok Batik Lebah di Kecamatan Singingi misalnya, motifnya lebih kepada Mendulang dan motif-motif batu, sesuai khas daerahnya.

Di kelompok pembatik Antau Singingi di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, motifnya lebih kepada tumbuh-tumbuhan seperti Paiwuak Boruak. Sementara kelompok batik yang di daerah Kecamatan Gunung Toar, lebih kepada motif Jalur, Perahu Baganduang, Pendayung, kemudian motif-motif alami, seperti sekarang sudah muncul motif hewan.

Ada lagi kelompok pembatik di Desa Sawah Kecamatan Kuantan Tengah. Motif batik yang dibuat kelompok pembatik ini lebih kepada motif makanan-makanan khas daerah ini seperti Galamai. "Jadi ada motif Galamai yang pakai kucung itu, pakai katok. Itulah khasnya, " jelas Kadis Kopdagrin Azhar.*