Menhub Budi Karya Positif Covid-19, Ternyata Begini Alur Pengujian Virus Corona di Indonesia

Penanganan pasien yang terjangkit virus corona
RIAU1.COM - Jumlah masyarakat terpapar virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah, bahkan baru-baru ini Menteri Perhubungan Budi Karya juga positif terinfeksi virus asal Cina tersebut.
Pencegahan penyebaran virus corona antara lain dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kesehatan tubuh, makan makanan bergizi dan teratur.
Selain itu, pencegahan lain dapat dilakukan dengan tes pengujian virus corona untuk mendeteksi apakah positif atau negatif dari virus corona.
Dilansir Kompas.com, berikut 5 fakta tes pengujian virus corona di Indonesia:
1. Alur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan spesimen di laboratorium Balitbangkes, dimulai dengan pengambilan spesimen dari rumah sakit rujukan.
Kemudian, penerimaan spesimen, pemeriksaan spesimen, dan pelaporan. Selanjutnya, spesimen dikirim ke lab Balitbangkes.
Spesimen yang diterima tidak hanya 1 spesimen, melainkan minimal 3 spesimen dari 1 pasien.
2. Dilakukan di Laboratorium Litbangkes
Prosedur pemeriksaan spesimen dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan. Karena, alat dan kemampuan di laboratorium Balitbangkes Kemenkes sudah terstandar WHO.
3. Pemeriksaan Spesimen
Tahap selanjutnya, spesimen yang diterima di-ekstrasi untuk diambil RNA-nya, yang merupakan senyawa kompleks dengan berat molekul tinggi yang berfungsi dalam sintesis protein seluler dan menggantikan DNA sebagai pembawa kode genetik pada beberapa virus.
Setelah memperoleh RNA, spesimen kemudian dicampurkan dengan Reagen untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada tidaknya virus/DNA virus dan untuk mengetahui genotip virus.
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang berfungsi untuk memperbanyak RNA supaya bisa dibaca oleh alat spektrofotometer.
4. Butuh Waktu Sehari
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, dr Vivi Setiawaty menuturkan, pemeriksaan sampel tes uji virus corona membutuhkan waktu sehari.
"Yakni, sejak sampel diterima, uji tes hanya memerlukan waktu sehari dan kemudian langsung dapat diketahui hasilnya," ucapnya.
5. Hasil Tes
Jika telah melakukan serangkaian tahapan itu, akan muncul tanda positif dan negatif virus corona. Untuk positive control diilustrasikan dengan kurva sigmoid, sementara negative control tidak terbentuk kurva (hanya datar).
Hal itu berarti satu quality assurance untuk memastikan apakah yang diperiksa benar corona atau tidak. Untuk mengerjakan pemeriksaan spesimen banyak hal yang harus dipenuhi sebelum menyatakan sampel yang diperiksa positif atau negatif.
Sehingga, jika hasil menunjukkan positif corona, sampel tersebut akan menyerupai dengan positive control-nya. Setelah itu memasuki tahap pelaporan. Kasus positif dilaporkan setelah semua alur dilalui.