Perburuan Dilakukan Terhadap Kelompok Bersenjata yang Dituduh Menembak Anggota Tim Medis COVID-19 di Papua

Perburuan Dilakukan Terhadap Kelompok Bersenjata yang Dituduh Menembak Anggota Tim Medis COVID-19 di Papua
RIAU1.COM - Personel militer dan polisi yang tergabung dalam gugus tugas Nemangkawi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sedang dalam perburuan untuk sebuah kelompok bersenjata yang konon menembak anggota tim respons COVID-19 setempat.
Seperti dilansir Kantor Berita Antara, satuan tugas gabungan Nemangkawi merilis sebuah pernyataan pada hari Sabtu yang mengatakan sebuah kelompok bersenjata telah menembak dua petugas kesehatan yang berafiliasi dengan satuan tugas COVID-19 lokal di distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, pada hari Jumat pukul 4.30 malam. waktu lokal.
Dua pekerja medis - diidentifikasi sebagai Amalek Bagau, 30, dan Eniko Somou, 39 - ditembak ketika mengirimkan pasokan medis ke daerah terpencil di Kabupaten Intan Jaya.
Gugus tugas Nemangkawi, dengan bantuan Polisi Intan Jaya, berhasil menemukan dan mengevakuasi para korban dan memindahkan mereka ke Rumah Sakit Umum Nabire pada Sabtu pagi, menurut pernyataan itu.
Juru Bicara Kepolisian Papua Kombes AM Kamal mengatakan Amalek selamat dari insiden itu, tetapi dalam kondisi kritis, sementara Eniko meninggal karena luka-lukanya.
"Kami membutuhkan sekitar lima jam untuk tiba di tempat kejadian," kata Kamal, mengutip kesulitan dalam menavigasi medan yang curam.
Kasus ini adalah yang terbaru dari serangkaian kekerasan baru-baru ini yang mengakibatkan kematian warga sipil di wilayah tersebut.
Pada bulan April, dua pemuda Papua, Eden Armando Bebari dan Ronny Wandik, diduga ditembak mati oleh pasukan keamanan di Kabupaten Mimika setelah dikira sebagai anggota kelompok separatis bersenjata.
Seminggu sebelumnya, Selandia Baru Graeme Thomas Wall, seorang karyawan perusahaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia, dibunuh oleh orang-orang bersenjata di daerah itu.