Penyebab Banjir dan Kemacetan, Satpol PP Pekanbaru Bersihkan Pinggiran Jalan Soebrantas Panam dari Lapak PKL

Personel Satpol PP Pekanbaru saat membongkar dan menyita potongan kayu yang dijadikan lapak dagangan di seberang Pasar Simpang Baru Panam, Jumat (26/6/2019). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Pedagang Kali Lima (PKL) yang berjualan di pinggiran Jalan Soebrantas, Panam, Kecamatan Tampan, dibongkar paksa oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru. Para PKL ini dituding sebagai biang kemacetan dan banjir.
Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono saat ditemui, Jumat (21/6/2019), mengatakan, pinggiran Jalan Soebrantas Panam dibersihkan dari jejeran lapak PKL. Pasalnya, lapak dagangan PKL ini sudah masuk ke area jalan.
"Malam hari, banyak kendaraan yang dijadikan lapak berjualan hingga menyebabkan kemacetan. Ini yang membuat jalan sempit," ujarnya.
Kesempatan berbeda, Camat Tampan Liswarti mengatakan, Jalan Soebrantas Panam sudah luar biasa macet. Macetnya jalan ini karena para PKL. Padahal, PKL ini sudah sering diberi peringatan.
"Namun jawaban mereka cari makan. Kami sampaikan, kalau cari makan ada peraturannya. Pemko Pekanbaru sudah menyediakan tempat di Pasar Simpang Baru Panam, Supermarket Giant, Pasar Purwodadi. Mereka tak menghiraukan," ungkapnya.
Keadaan semakin ruwet saat banjir terjadi di sepanjang Jalan Soebrantas. Banjir terjadi kareh curah hujan yang sangat tinggi.
"Dalam bulan ini, dua kali banjir di Tampan ini. Bahkan di Selomungguni (Jalan Lobak, Kelurahan Delima) ada banjirnya mencapai satu meter," sebut Liswarti.
Akibat banjir setinggi satu meter ini, satu orang warga meninggal dunia. Sebelum kejadian, warga di sekitar Kecamatan Delima sudah diminta menggali parit dalam keadaan banjir. Karena, dainasenya dipenuhi sampah.
"Saya tanya ke salah seorang pelaku usaha di Jalan Lobak, rupanya ia membuang sampah ke drainase. Alasannya, tak ada tempat lagi membuang sampah," ujar Liswarti.