Wali Kota Pekanbaru Firdaus Sebut Cek-Cok Antara Pejabat BNN Riau dengan Kepala Satpol PP Karena Kurang Koordinasi

Wali Kota Pekanbaru Firdaus Sebut Cek-Cok Antara Pejabat BNN Riau dengan Kepala Satpol PP Karena Kurang Koordinasi

26 Agustus 2019
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Cek-cok antara Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau Kombes Iwan Eka Putra dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru Agus Pramono terjadi karena miskomunikasi. Seharusnya, kedua pejabat ini mesti bijak dan bersikap arif.

Hal ini dikatakan Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai mengikuti rapat menyikapi perkembangan cuaca dan ISPU di Aula Kantor Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Senin (26/8/2019).

"Miskomunikasi sesama aparat. Makanya, harus koordinasi," katanya.

BNN Riau menjalankan tugasnya. Di saat yang sama, Satpol PP juga menjalankan tugasnya di tempat yang sama.

"Miskomunikasi terjadi karena kurang koordinasi. Ke depan saya berharap, baik BNN Riau, Satpol PP, kepolisian, maupun instansi lain dengan tujuan yang sama harus koordinasi supaya tidak terjadi miskomunikasi," harap Firdaus.

Di samping itu, para oknum yang ribut itu sudah perwira dengan jabatan tinggi semua. Keduanya mesti bijak dan arif dalam bersikap.

Diberitakan sebelumnya, adu mulut antara Kabid Pemberantasan BNN Riau Kombes Iwan Eka Putra dengan Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Agus Pramono viral. Saat itu, masing-masing tengah menjalankan tugas, di mana BNN hendak menggagalkan transaksi Narkoba sementara Satpol PP menggelar razia.

Seperti diketahui, keributan antara keduanya terjadi di tempat hiburan Dragon KTv Jalan Kuantan Raya Pekanbaru. Bahkan videonya juga sempat viral. BNN Riau mengklaim, cekcok mulut tersebut membuat upaya pengungkapan Narkoba yang hendak dilakukan saat itu menuai kegagalan.

"Kita saat itu menindaklanjuti adanya informasi, ada orang yang ingin bertransaksi Ekstasi lima ribu butir. Kamis malam saya perintahkan kabid pemberantasan (Kombes Iwan) untuk undercover (penyamaran rahasia) sekitar pukul 01.00 WIB," sebut Untung dalam jumpa persnya Sabtu 24 Agustus 2019 sore.

"Target Operasi (TO) kita malam itu jaringan luar dari Negara Malaysia, yang masuk lewat pelabuhan tikus di Riau. Narkobanya dibawa ke Pekanbaru, yang memang sebagai daerah pelemparan Narkoba," lanjutnya.

"Selama ini kita tidak pernah mengalami kendala seperti ini, bahkan banyak kawan-kawan instansi lain seperti Polri dan Bea Cukai membantu berikan informasi bahkan meminjamkan alat dan barang untuk membantu pengungkapan," sambung Brigjen Untung.

"Dengan kedatangan Satpol PP saat itu bisa diartikan menggagalkan, artinya target yang ingin kita ungkap jadi gagal karena banyaknya personel Satpol PP berseragam. Dengan gagalnya itu, ada semacam kekecewaan dari personel kami, jadi saat itu menanyakan lah ke aparat Satpol PP, sehingga terjadi adu mulut. Sebenarnya ini kejadian yang tidak perlu, manakala masing-masing memahami tugas pokok dan perannya," sesalnya.

"Dengan gagalnya TO yang kita incar ini, saya semakin tertantang terus melakukan pengungkapan, termasuk aktor intelektual, bandar hingga bekingnya," pungkas Untung didampingi Kabid Pemberantasannya Kombes Iwan.