Lelang Gagal, Warga Duga Pemko Pekanbaru Cari Mitra Pengangkut Sampah yang Mau Dibayar Murah

Lelang Gagal, Warga Duga Pemko Pekanbaru Cari Mitra Pengangkut Sampah yang Mau Dibayar Murah

27 Januari 2021
Tumpukan sampah di Jalan Kota Pekanbaru/N24

Tumpukan sampah di Jalan Kota Pekanbaru/N24

RIAU1.COM -PEKANBARU - Persoalan sampah di Kota Pekanbaru belum ada habisnya, masih banyak tumpukan sampah yang belum terangkut di beberapa wilayah. Tidak sedikit warga di Pekanbaru kesal dengan pejabat pemerintah saat ini dan bahkan menyebutkan Pemko Pekanbaru saat ini tidak becus mengelola sampah. Bahkan di banyak tempat, disebutkan warga ada sesuatu yang dibalik lelang yang dilakukan untuk mendapatkan mitra pengelolaan sampah, didapat informasi bahwa lelang pada Januari 2021 ini telah gagal dilakukan.

Dikutip dari beberapa keterangan warga, bahwa setiap lelang yang dilakukan pemerintah untuk pengadaan selalu yang lolos adalah yang mempunyai hubungan kerabat atau juga yang mau dibayar lebih murah. 

"Dibuat lelang, ini tentu dapat menciptakan hasil pekerjaan yang tidak maksimal. Misalnya, setiap pembangunan atau pengadaan dengan menggunakan jasa kontraktor yang dibayar murah, maka tidak sedikit ditemukan konstruksi bangunan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan bahkan tidak lama bertahan bangunan tersebut," dikutip dari keterangan pembicaraan warga, pada Selasa (26/1).

Dan ini dikaitkan warga dengan pengelolaan sampah di Pekanbaru nantinya. 

Warga berasumsi dikemudian hari dapat saja terjadi sampah yang tidak dipungut sesuai waktu yang ditetapkan atau juga pengambilan sampah yang asal-asalan. 

Terkait pembayaran yang murah untuk mitra, maka bisa saja ada sesuatu yang menjadi masukan bagi beberapa oknum. Dan warga menyebutkan hal ini sudah biasa terjadi di setiap lelang yang dilakukan pemerintah. 

"Sudah lumrah terdengar permainan lelang ini. Mana ada yang mau dibayar murah, apalagi ini untuk pengelolaan sampah. Pak Wako dan pejabat lainnya itu juga tidak menyebutkan berapa anggaran yang disediakan untuk pembayaran mitra ini. Ini yang menjadi tanda tanya, bisa saja menjadi pemasukan bagi oknum pejabat nantinya," dikutip dari keterangan warga.

"Banyak kejanggalan pemerintah Pekanbaru periode ini, selain sampah, juga banyak yang tidak terselesaikan, seperti jalan, dan banjir," imbuhnya. 


Disisi lain, disebutkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melalui Walikota Pekanbaru Firdaus, bahwa mendapatkan mitra yang mau berkerjasama untuk mengelola sampah hingga saat ini masih dalam proses. 

Adapun yang disebutkan Firdaus, bahwa tengah dilakukan proses lelang untuk mitra yang akan mengelola sampah. 

"Dilakukannya lelang ulang untuk mitra pengelolaan sampah ini karena sebelumnya gagal dalam proses pelelangan akibat jadwal," ungkap Walikota Pekanbaru Firdaus, (26/1).

""Seharusnya pada Januari sudah ada pengelola yang baru. Kita sudah ingatkan dari awal pada Oktober 2020 lalu.  Dan pengelolaan sampah berakhir pada Desember kemarin," kata Firdaus.

"Kita sudah ingatkan dari awal, maka harus segera lelang begitu APBD disahkan, agar tidak ada masa transisi," kata dia.

Dan disebutkan Firdaus targetnya pada akhir Februari 2021 sudah mulai terlaksana mitra kerja yang akan bertugas mengangkut sampah. 

Terkait swakelola sampah ini, disebutkan Firdaus, membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Biaya pengadaannya lebih mahal dari pada sewa. Maka dari itu diubah menjadi pihak ketiga yang berbadan hukum. 

Setidaknya, disebutkan Firdaus, Pemko membutuhkan 80 truk pengangkut sampah untuk seluruh Kota Pekanbaru yang saat ini terdapat 15 kecamatan. Selain itu juga memerlukan biaya perawatan kendaraan, servis, biaya minyak, serta personil tambahan untuk mengoperasikannya. 

Ia menegaskan, biaya pengelolaan pengangkutan sampah jauh lebih murah dengan sistem lelang yang tengah dibuka saat ini. Sistem ini juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat. [N24]