Dinas PUPR Pekanbaru Buat Sungai 25.725 Meter

Dinas PUPR Pekanbaru Buat Sungai 25.725 Meter

14 April 2024
Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah. Foto: Surya/Riau1.

Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru tak hanya membangun jalan dan drainase. Namun, dinas ini juga membuat sungai.

Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Minggu (14/4/2024), mengatakan, panjang sungai 230.972 meter. Sungai yang telah dibuat 25.747 meter. Sungai yang belum dibuat sepanjang 205.295 meter.

Sungai yang dibuat guna mengalirkan air ke sungai yang lebih besar. Sehingga, aliran air menjadi lancar saat hujan.

Diberitakan sebelumnya, 280 Titik Banjir Perlahan Dibenahi Dinas PUPR Pekanbaru Tahun Ini

Sebanyak 361 titik persoalan banjir yang harus diselesaikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru sesuai masterplan (rencana induk) tahun ini. Dari ratusan sumber banjir itu, 280 titik di antaranya menjadi kewenangan Pemko Pekanbaru.

"Khusus untuk 280 titik banjir itu, kami atasi secara bertahap tahun ini. Pemerintah pusat 31 titik, Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III 13 titik, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) 18 titik, Pemprov Riau 29 titik, dan Pemkab Kampar 18 titik," urai Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah, Jumat (19/1/2024).

Sebelumnya, Dinas PUPR Pekanbaru sudah memetakan titik banjir dalam master plan. Namun, Dinas PUPR lebih memprioritaskan titik banjir yang bisa ditangani lebih cepat tanpa butuh anggaran yang besar.

"Dalam master plan, ada 375 titik banjir di Pekanbaru. Titik banjir ini sudah diinventarisir di seluruh kecamatan.

Dalam inventarisir titik banjir itu, Dinas PUPR Pekanbaru sudah mencatat diameter saluran yang tersumbat. Kemudian, langkah-langkah yang akan diambil juga telah ditentukan.

Selanjutnya, Dinas PUPR sedang menyesuaikan anggaran dengan yang harus dilakukan. Saat ini, Dinas PUPR terus membenahi titik banjir yang tak butuh biaya besar seperti saluran drainase dan gorong-gotong. Tim Operasional dan Pemeliharaan (OP) terus diberdayakan untuk skala mendesak.