
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menghitung angka prevalensi stunting di Pekanbaru. Diharapkan, angka anak stunting Pekanbaru di bawah 10 persen pada tahun ini.
"Semoga kita bisa di bawah lima persen di tahun ini, untuk angka prevalensi stunting. Paling tidak yang di angka 10 persen," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Kamis (30/11/2023).
Upaya percepatan menurunkan angka stunting terus dilakukan Pemko Pekanbaru. Pemko melakukan gerakan demi gerakan yang intens karena Kota Pekanbaru merupakan daerah transit.
Arus urbanisasi dari sejumlah daerah tidak terhindarkan. Pemko juga berupaya menentukan angka prevalensi stunting untuk mencegah permasalahan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengatakan, angka prevalensi stunting sempat naik pada 2022 lalu. Angka prevalensi stunting saat itu 16,8 persen.
Padahal pada tahun 2021, angka prevalensi stunting 11,4 persen. Kenaikan ini menjadi catatan tersendiri bagi Disdalduk KB Kota Pekanbaru.