Plt Kepala Dinsos Pekanbaru Junaedy. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru memperkuat upaya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui pelaksanaan Operasi Asistensi, Manusiawi, Amanah, dan Nyaman (AMAN). Program ini kembali diprioritaskan untuk menekan maraknya pengemis, gelandangan, pedagang asongan, pak ogah, orang terlantar, hingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di sejumlah titik strategis.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos (Dinsos) Pekanbaru Junaedy mengatakan, pihaknya telah menempatkan petugas di enam lokasi yang selama ini dinilai paling rawan munculnya PMKS. Keenam titik itu antara lain, persimpangan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Simpang Gramedia Jalan Jenderal Sudirman, persimpangan Mal SKA, persimpangan Jalan Imam Munandar-Harapan Raya, Simpang Pasar Pagi Arengka Jalan Soekarno-Hatta, dan Persimpangan Jalan Garuda Sakti-Soebrantas
“Kami membagi petugas dalam sistem shift di enam persimpangan yang memang rawan PMKS. Catatan kami menunjukkan titik-titik ini paling sering ditemui aktivitas tersebut,” ungkapnya.
Petugas akan berjaga dalam dua shift, yakni pukul 10.00–16.00 WIB dan pukul 16.00–21.00 WIB. Setiap persimpangan akan diawasi oleh dua orang petugas yang bersiaga hingga 13 Desember mendatang.
“Jika nanti situasinya membaik, kami akan memindahkan pengawasan ke persimpangan lain yang juga terindikasi rawan,” sebut Junaedy.
Selain penjagaan di titik tertentu, Dinsos Pekanbaru juga melaksanakan patroli rutin setiap hari. Patroli ini dilakukan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru.
“Petugas patroli bertugas sejak pagi hingga malam. Jika ditemukan ODGJ, mereka akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan penanganan,” tegas Junaedy.