Pemko Pekanbaru Turut Berduka, Dua Anak Bersaudara Meninggal di Bekas Galian Tanah Liat

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho saat melayat ke rumah duka dua bocah SD yang tenggelam di lubang bekas galian tanah liat, Rabu (10/9/2025). Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dua anak bersaudara yang meninggal dunia. Kedua anak ini tercebur ke dalam lubang bekas galian tanah liat untuk pembuatan batu bata di Kecamatan Tenayan Raya pada Senin (8/9/2025) lalu.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa anak-anak ini, murid kelas 3 dan kelas 1 sekolah dasar. Kehadiran kami di sini untuk menyampaikan belasungkawa, memberikan bantuan, serta memberi semangat kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata Agung saat mengunjungi rumah duka di sekitar Jalan Badak, Rabu (10/9/2025) siang.
Kedua korban merupakan anak dari komunitas warga keturunan Nias yang telah lama bermukim dan berusaha di Kota Pekanbaru. Komunitas suku Nias ini dikenal sebagai pengrajin batu bata. Kejadian tragis itu terjadi akibat kelalaian dalam pengelolaan galian tanah liat yang dibiarkan terisi air dan lumpur cukup dalam.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk menata regulasi yang tepat. Agar peristiwa serupa tidak terulang dan memakan korban lagi,” tegas Agung.
Musibah ini tidak serta-merta harus menghentikan usaha pembuatan batu bata warga setempat. Ia menyampaikan bahwa keputusan terkait kelanjutan usaha tetap akan dibahas bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
Sementara itu, perwakilan orang tua korban mengisahkan kronologi kejadian kepada wali kota. Pada Senin (8/9/2025), kedua anaknya menghilang dari rumah. Namun, keduanya tak kunjung pulang hingga malam.
Orang tua sempat menduga anaknya diculik, lalu melapor ke Polsek Tenayan Raya. Keesokan paginya, seorang mandor tobong bata menemukan benda menyerupai boneka di dalam lubang bekas galian.
Setelah dicek, ternyata sosok yang dikira boneka itu adalah jasad anaknya yang duduk di kelas 3 SD. Tak lama berselang, jasad sang adik yang duduk di kelas 1 SD juga ditemukan di lokasi yang sama.
"Keduanya merupakan anak keempat dan kelima dari enam bersaudara. Jenazah keduanya akan kami makamkan siang ini," ucap perwakilan orang tua tersebut kepada wali kota.