Perawat RSD Madani Diimbau Waspada Penipuan Berkedok Pemanggilan BKPSDM Pekanbaru
Kepala BKPSDM Pekanbaru Samto. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Para perawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru. Modus penipuan tersebut dilakukan melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp yang berisi pemanggilan pegawai untuk menghadap ke BKPSDM.
Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru Samto, Minggu (28/12/2025) menegaskan, pesan tersebut merupakan bentuk penipuan. BKPSDM tidak pernah mengeluarkan pemanggilan pegawai melalui pesan WhatsApp. Aksi oknum tidak bertanggung jawab ini terungkap setelah BKPSDM menerima laporan dari sejumlah perawat RSD Madani yang mempertanyakan kebenaran pesan tersebut.
"Para perawat juga melakukan klarifikasi ke Bagian Umum RSD Madani. Hasil penelusuran pihak rumah sakit memastikan bahwa tidak ada surat pemanggilan resmi terhadap perawat untuk menghadap ke BKPSDM," katanya.
Selain itu, nomor kontak yang digunakan pelaku tidak terdaftar sebagai nomor pegawai BKPSDM. Bahkan, nama bidang yang dicantumkan dalam pesan tersebut tidak sesuai dengan struktur organisasi.
“Yang bersangkutan bertanya karena diminta menghadap. Kami pastikan tidak ada pemanggilan itu. Nomor kontaknya bukan milik pegawai BKPSDM dan nama bidangnya juga keliru,” ujar Samto.
Setiap pemanggilan pegawai oleh BKPSDM selalu dilakukan melalui surat resmi. Ia meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai Pemko Pekanbaru agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Jika bukan melalui surat resmi, jangan dipercaya. Informasi pemanggilan itu tidak benar,” ucap Samto.
BKPSDM juga tidak pernah meminta maupun menerima imbalan dalam bentuk apa pun terkait urusan kepegawaian. Para pegawai diminta untuk segera melapor apabila menemukan indikasi penipuan serupa.
“Kami mengimbau agar seluruh pegawai waspada. Jangan sampai modus penipuan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutup Samto.