Persoalan di RSD Madani Didalami Inspektorat Pekanbaru

Persoalan di RSD Madani Didalami Inspektorat Pekanbaru

27 Juli 2023
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Foto: Surya/Riau1.

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Persoalan jasa pelayanan (jaspel) para dokter spesialis Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani tengah didalami Inspektorat Kota Pekanbaru. Persoalan jaspel cukup lama bergulir hingga sempat membuat 26 dokter spesialis mogok kerja. 

"Terkait permasalahan di RSD Madani, Inspektur melaporkan bahwa ia akan mendalami persoalan itu," singkat Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun usai peletakan batu pertama revitalisasi Pasar Palapa, Rabu (26/7/2023). 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 26 dokter spesialis RSD Madani Pekanbaru mengadukan permasalahan jaspel. Kondisi ini semakin parah karena sulit berkomunikasi dengan Direktur RSD Madani Dokter Arnaldo Eka Putra. 

"Kemarin, ada beberapa berita sampai ke saya. Termasuk, ada beberapa dokter langsung melaporkan ke saya melalui pesan WhatsApp. Mereka mengajukan beberapa catatan tentang RSD Madani," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution di Hotel Premiere, Selasa (20/6/2023). 

Catatan itu terkait kekurangan obat di RSD Madani. Catatan lainnya terkait jaspel yang belum dibayarkan sejak 2021. Para dokter spesialis ini juga sulit berkomunikasi dengan direktur RSD Madani

"Saya sudah memerintahkan kepala BKPSDM dan inspektur Inspektorat untuk mempelajari permasalahan ini. Kami akan mencoba berkomunikasi melalui kepala BKPSDM dan mengumpulkan data serta kendala sebenarnya dalam pengelolaan manajemen RSD Madani," ucap Indra Pomi. 

Perlu diketahui, RSD Madani itu merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinkes Pekanbaru. Makanya, RSD Madani harus berkoordinasi dengan baik ke Dinkes. Komunikasi yang baik harus dibangun dengan sehat. 

"Ada 26 dokter spesialis yang bertugas di RSD Madani saat ini," jelas Indra Pomi.