Turnamen Tenis Meja KTMC Tembus Skala Internasional

5 September 2025
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho ikut bermain tenis meja di GOR Rumbai, Jumat (5/9/2025). Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho ikut bermain tenis meja di GOR Rumbai, Jumat (5/9/2025). Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Klub Tenis Meja Kundur (KTMC) kembali menggelar turnamen tenis meja untuk ketiga kalinya, Jumat (5/9/2025). Acara yang berlangsung di salah satu Gedung Olahraga (GOR), area Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, tersebut mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho.

Penasehat KTMC Toba Simatupang menjelaskan, klub ini lahir dari inisiatif warga Jalan Kundur pada tahun 2019. Awalnya, kegiatan tenis meja hanya dilakukan secara sederhana oleh dua ibu rumah tangga, Evi dan Rita. Namun, pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas masyarakat justru mendorong komunitas ini berkembang menjadi klub yang lebih serius dengan mendatangkan pelatih.

Pada awalnya, KTMC hanya sebatas klub rekreasi. Namun kini, KTMC sudah berkembang menjadi klub berprestasi. 

"Bahkan, penyelenggaraan turnamen ketiga ini sudah berskala internasional. Harapan kami, dari ajang ini akan lahir bibit-bibit unggul tenis meja, tidak hanya dari Pekanbaru tetapi juga dari Riau,” harap Toba.

Saat ini, Riau masih berada di posisi 12 besar nasional untuk cabang olahraga tenis meja. KTMC optimistis dengan adanya kompetisi rutin akan muncul atlet-atlet muda berbakat yang mampu mengharumkan nama daerah di tingkat lebih tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada KTMC. Ia menilai perjuangan Evi dan Rita yang memulai kegiatan ini dari garasi rumah patut menjadi teladan.

“Ini tahun ketiga turnamen tenis meja KTMC digelar. Luar biasanya," katanya.

Dari yang awalnya diadakan di garasi rumah, kini bisa terselenggara di GOR Stadion Kaharuddin Nasution. Pemko tentu mendukung penuh kegiatan ini, sejalan dengan visi menjadikan Pekanbaru sebagai kota olahraga dan kota sehat

Agung berharap kegiatan ini tidak berhenti pada penyelenggaraan ketiga saja. Melainkan, kegiatan ini harus terus berlanjut hingga berskala nasional bahkan internasional dengan melibatkan berbagai negara.

“Turnamen ini bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan sportivitas. Kalah menang adalah hal biasa. Yang terpenting persaudaraan dan semangat kebersamaan tetap kita junjung tinggi,” ujarnya.