Wali Kota Pekanbaru Apresiasi Kader Posyandu dan KB, Data Anak Stunting Capai 2 Ribu Lebih

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Foto: Surya/Riau1.
RIAU1.COM -Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengapresiasi kinerja camat, lurah, kader posyandu, dan kader keluarga berencana (KB) yang berhasil mendata anak stunting melalui kegiatan sweeping. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, tercatat lebih dari 2.000 anak di Pekanbaru mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang.
“Kerja keras camat, lurah, kader posyandu, dan kader KB perlu kami apresias. Karena, mereka berhasil memperbarui data stunting di Pekanbaru,” kata Agung, Kamis (28/8/2025).
Laporan awal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) hanya mencatat sekitar 200 anak stunting. Namun setelah dilakukan sweeping secara langsung ke rumah-rumah warga, angka tersebut meningkat drastis.
“Dalam beberapa rapat sebelumnya selalu disebutkan jumlahnya sekitar 200-an. Tapi setelah kader posyandu dan kader KB bergerak melakukan sweeping, ternyata ada lebih dari 2.000 anak. Artinya, ada kenaikan 10 persen lebih dari data awal,” ungkap Agung.
Hasil pendataan tersebut akan menjadi dasar bagi Pemko Pekanbaru dalam merancang langkah penanganan di lapangan. Ia optimistis persoalan stunting dapat ditekan jika semua pihak bekerja sama.
“Saya percaya dengan sinergi seluruh OPD, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan semua pihak yang peduli, kami bisa bersama menekan angka stunting di Pekanbaru. Setiap anak berhak tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” ucap Agung.
Seperti diketahui, pada 31 Juli lalu, Agung telah memerintahkan sweeping data stunting dengan mengerahkan kader posyandu dan kader KB untuk mendatangi rumah-rumah warga, khususnya yang memiliki balita. Dalam kegiatan ini, kader posyandu dan kader KB juga melakukan pengukuran tinggi badan serta penimbangan berat badan anak secara langsung.
Penanganan stunting tidak boleh dilakukan setengah-setengah. Karena, penanganan stunting menyangkut masa depan generasi Pekanbaru.
“Saya ingin Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau terbebas dari stunting,” tutupnya.