Meski Pandemi, Kata Gubri Syamsuar Pertumbuhan Ekonomi Riau Tetap Mengalami Peningkatan

Meski Pandemi, Kata Gubri Syamsuar Pertumbuhan Ekonomi Riau Tetap Mengalami Peningkatan

24 Februari 2022
Gubernur Riau, Syamsuar

Gubernur Riau, Syamsuar

RIAU1.COM - Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau pada tahun 2021 kata Gubernur Riau, Syamsuar mencapai 3,36 persen dari yang biasanya hanya 2 persen lebih dan pertumbuhan ekonomi Riau ini termasuk yang terbaik dalam lima tahun belakangan ini. 

Gubri Syamsuar menerangkan, meskipun di tengah Pandemi COVID-19, pertumbuhan ekonomi Riau tetap mengalami peningkatan karena didorong oleh beberapa sektor ekonomi, seperti migas dan perkebunan salah satunya kelapa sawit. 

Oleh karena itu menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Riau ini tidak terlepas dari peran para petani dan ini merupakan hasil kerja keras petani-petani di seluruh kabupaten/kota di Riau.

"Karena Migas bagus, harga sawit juga bagus, harga kelapa juga bagus, harga karet juga bagus, Alhamdulillah sejahtera rakyat Riau, karen itu pertumbuhan ekonominya juga tinggi," ucapnya, dalam acara penanaman perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kemitraan strategis Kampung Libo Jaya, Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Kamis (24/2/2022).

Untuk luas kebun kelapa sawit di Riau menurut data Kementerian Pertanian saat ini mencapai 3,38 juta hektar. Dan menjadi daerah yang terluas di Indonesia.

Kemudian, dari luas tersebut, 57 persen merupakan kebun rakyat, dan 43 persen milik perusahaan. Sehingga sebagian besar kehidupan masyarakat Riau tergantung kepada sektor kelapa sawit.

"Alhamdulillah harga TBS kelapa sawit saat ini mencapai Rp 3.680,16 per kilogram, merupakan harga TBS tertinggi," ucapnya.

Gubri Syamsuar menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), andil perkebunan sawit Nilai Tukar Petani (NTP) pada tahun 2021 sebesar 138,68, yaitu peringkat pertama di Pulau Sumatera. Menurutnya, ini sangat mendominasi penyusunan NTP Riau sebesar 82,2%.

Ia menambahkan, kinerja ekspor yang dinilai oleh BPS Indonesia secara nasional, kontribusi ekspor CPO dan turunannya mencapai 2,2 miliar dolar AS. Sebutnya, 976 juta dolar AS atau sekitar 40,26 persen berasal dari Provinsi Riau.

"Ini artinya pandemi COVID yang sudah terjadi sejak awal tahun 2020 sampai saat ini ternyata tidak menyurutkan nilai ekspor kelapa sawit dan turunan nya dan ini merupakan buah hasil kerja para petani kita yang ada di Provinsi Riau ini," ucapnya.

Sehubungan dengan hal ini, Gubri menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau bersama rakyat Riau mengucapkan terima kasih kepada Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas beberapa kebijakan dalam pemulihan ekonomi Indonesia dan penangan COVID di luar pulau Jawa dan Bali sehingga ekonomi Riau bisa kembali pulih.

Dia mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka Provinsi Riau pada tahun 2020 karena adanya kenaikan COVID-19 dapat mencapai 6,32%. Namun pada tahun 2021 ini pengangguran terbuka Riau turun menjadi 4,42%.

Selanjunya, tingkat kemiskinan Riau tahun 2020 sebesar 7,04%, dan pada tahun 2021 menurun 0,04% dan sekarang menjadi 7%. Kemudian untuk nilai investasi Riau dari tahun 2019 sampai dengan 2021 terus meningkat. 

Jelasnya, awalnya 2019-2020 Riau peringkat ke 6 se indonesia nilai investasinya, akan tetapi pada tahun 2021 naik menjadi peringkat ke 5 di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 53,05 triliun. Dengan jumlah sebanyak 2 946 proyek yang menyerap tenaga kerja sebanyak 61.338 orang.*