Investasi Triwulan Pertama di Riau Serap 17.579 Tenaga Kerja

Investasi Triwulan Pertama di Riau Serap 17.579 Tenaga Kerja

10 Juli 2023
Gubri Syamsuar dalam rakor di Hotel Grand Central Pekanbaru, Senin (10/7/2023). Foto: Istimewa.

Gubri Syamsuar dalam rakor di Hotel Grand Central Pekanbaru, Senin (10/7/2023). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pemerintah pusat memberi target Pemprov Riau menyerap investasi Rp100 triliun pada tahun ini. Hal ini telah menjadikan Riau setara dengan daerah-daerah di pulau Jawa.

"Untuk investasi, Riau termasuk baik di Indonesia. Pada 2018, kita masuk ranking 10 di Indonesia. Riau sudah berada di ranking 5 nasional sejak 2022," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para bupati, wali kota, dan ratusan camat di Hotel Grand Central Pekanbaru, Senin (10/7/2023).

Presiden Joko Widodo selalu menyampaikan bahwa pemerintah hanya mengandalkan APBN dan APBD. Suatu daerah tak akan maju jika mengabaikan investasi.

"Atas dukungan bupati dan wakil kota serta para pemangku kebijakan yang menjaga suasana tetap kondusif, sehingga berinvestasi di Riau termasuk yang disenangi oleh para investor. Investasi ini dapat mengurangi angka pengangguran," sebut Syamsuar.

Dengan naik Riau ke rangking 5 nasional, ada konsekuensi yang harus diterima. Target investasi dari Kementerian Investasi naik setiap tahun untuk Riau.

"Sekarang, target investasi di Riau sudah Rp100 triliun. Sebelumnya belum pernah. Jadi, kita ini sudah sama seperti di Jawa," ucap Syamsuar.

Dari capaian yang telah terwujud pada triwulan pertama, nilai investasi sudah Rp25 triliun di Riau. Capaian investasi triwulan pertama sudah sesuai target pemerintah pusat.

"Investasi triwulan pertama ini menyerap tenaga kerja sebanyak 17.579 orang. Daerah-daerah yang tinggi nilai investasinya adalah Pelalawan, Indragiri Hilir, Siak, Pekanbaru, dan Kampar," ungkap Syamsuar.

Nilai investasi Kabupaten Pelalawan pada triwulan pertama sudah Rp11,3 triliun atau 45 persen dari target. Nilai investasi di Kabupaten Indragiri Hilir Rp3,9 triliun atau 15 persen.

Kabupaten Siak Rp3,4 triliun atau 14 persen. Kota Pekanbaru Rp3,1 triliun atau 12 persen. Kabupaten Kampar Rp1,7 triliun atau 7 persen.

"Angka ini akan terus bergerak hingga akhir tahun," ujar Syamsuar.