
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Cuaca di wilayah Provinsi Riau pada Senin, 7 Juli 2025 diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
umumnya akan didominasi kondisi cerah berawan hingga berawan.
Namun, masyarakat di sejumlah wilayah diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan disertai petir dan angin kencang, terutama pada malam hingga dini hari.
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby C, menyampaikan siang dan sore hari, kondisi cerah berawan masih mendominasi, meskipun hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar.
“Pada malam hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru,” ujar Deby saat dikonfirmasi, Senin (7/7/2025).
Kemudian pada dini hari, cuaca umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Masyarakat yang akan beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam hingga dini hari, diimbau untuk lebih berhati-hati.
“Kami mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, serta Kota Pekanbaru pada malam dan dini hari,” jelas Deby.
Suhu udara di Riau hari ini diprakirakan berkisar antara 23,0 hingga 33,0 derajat Celsius, dengan kelembapan udara cukup tinggi, yaitu 60 hingga 99 persen. Angin umumnya bertiup dari arah tenggara hingga selatan dengan kecepatan 10 hingga 30 km per jam.
Sementara itu, untuk kondisi perairan, tinggi gelombang laut di wilayah perairan Riau diprakirakan masih tergolong rendah, yakni berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter.
Di sisi lain, BMKG juga melaporkan adanya kemunculan hotspot atau titik panas di sejumlah wilayah Sumatera. Berdasarkan update terakhir pada pukul 23.00 WIB, terdeteksi sebanyak 81 titik panas.
Sebaran titik panas tersebut meliputi Provinsi Aceh dengan 18 titik, Jambi 2 titik, Lampung 3 titik, Sumatera Barat 6 titik, Sumatera Selatan 5 titik, Sumatera Utara 25 titik, Kepulauan Riau 1 titik, dan Riau sebanyak 21 titik.
“Untuk di Riau sendiri, titik panas terdeteksi di Kabupaten Kampar sebanyak 2 titik, Kabupaten Kuantan Singingi 2 titik, dan yang terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 17 titik,” jelas Deby.
Keberadaan titik panas ini menjadi indikator adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sehingga masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan serta tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan secara sembarangan.
BMKG bersama pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan titik panas secara intensif untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana yang dapat terjadi.*