
Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam meninjau 4 titik saluran pembuangan air di Bangko
RIAU1.COM - Bagian dari upaya penanggulangan banjir yang terjadi di Kecamatan Bangko, Bupati Rokan Hilir, H. Bistamam meninjau 4 titik saluran pembuangan air yang berada di 4 Kelurahan di Kota Bagansiapiapi guna mencarikan solusi penanganan yang tepat dan cepat.
Permasalahan banjir yang melanda wilayah Kecamatan Bangko ini dikatakan Bupati H. Bistamam sudah menjadi permasalahan setiap tahunnya. Untuk itu Pemkab Rohil dengan melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan melakukan langkah penanganan banjir secepatnya.
Bupati Rohil H. Bistamam di dampingi Kadis PUTR Rohil Khairul Fahmi, Kepala Bapperida Benny Hartedi, Camat Bangko Aspri Mulya, Pejabat Fungsional, Lurah serta Penghulu Kecamatan Bangko.
"Permasalahan banjir di Kecamatan Bangko ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya, namun belum dapat teratasi secara maksimal. Untuk itu Pemkab Rohil melalui OPD terkait akan mengambil langkah dan solusi penanggulangan banjir ini, khususnya di Kecamatan Bangko," kata H. Bistamam.
Lanjutnya, masalah banjir di Kecamatan Bangko khususnya di Kelurahan Bagan Barat, Bagan Timur, Bagan Hulu dan Bagan Jawa setiap tahunnya mengalami kebanjiran.
"Penanggulangan banjir di Kecamatan Bangko ini akan menjadi skala prioritas yang harus cepat ditangani," ujarnya.
Untuk menanggulangi masalah banjir ini, diterangkan Bupati, Pemkab Rohil melalui dinas PUTR dan dinas Perkim akan melakukan penggalian saluran air di empat kelurahan yang ada di Kecamatan Bangko.
Terkait rencana penggalian tersebut, Pemkab Rohil akan melakukan relokasi terhadap rumah warga yang berada di tepian sungai pabrik Kelurahan Bagan Hulu dengan memindahkan warga ke Rumah Layak Huni yang pembangunannya akan dialokasikan pada APBD Rohil Tahun 2026.
"Kami bersama OPD terkait, camat dan lurah sudah melihat beberapa lokasi yang menjadi permasalahan banjir di Kecamatan Bangko ini, dan beberapa masyarakat menyampaikan bahwa daerahnya selalu banjir. Mudah-mudahan untuk mengatasi masalah banjir ini dapat di ajukan anggarannya pada APBD Tahun 2026," terangnya.
"Dan rumah-rumah yang ada di tepian sungai ini rencananya akan di relokasi dan diganti dengan rumah layak huni. Hal ini akan di upayakan pembangunan dengan mengajukan permohonan ke Kementerian PUPR yang jumlahnya di perkirakan sekitar 150 hingga 200 unit RLH," ungkapnya.*