Lebih Seratus Kepala Keluarga Korban Angin Puting Beliung di Rohul Dapat Bantuan
Saat penyerahan bantuan
RIAU1.COM - Musibah angin puting beliung yang memporak-porandakan ratusan rumah warga di Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Minggu (4/7/2021) lalu. Sebanyak ratusan rumah warga dan sarana pendidikan rusak berat.
Sebagai bentuk kepedulian, Pemkab Rohul serahkan bantuan bagi 128 Kepala Keluarga (KK) yang diserahkan langsung Bupati Rohul H. Sukiman secara simbolis kepada perwakilan korban.
Dari laporan Plt Kepala BPBD Rohul Afizal S.Sos, sebanyak 128 KK telah menerima bantuan dari Pemkab Rohul untuk 3 (tiga) Desa di Kecamatan Rambah, seperti Desa Pematang Berangan, Desa Koto Tinggi dan Kelurahan Pasir Pengaraian.
Dijelaskan Afrizal, dari 128 KK, desa Pematang Berangan sebanyak 109 KK, Desa Koto Tinggi 17 KK dan Kelurahan Pasir Pengaraian 2 KK. Total anggaran Rp 215.621.478 yang bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Rohul 2021.
“Dari total yang dibantu Pemkab Rohul untuk korban angin puting beliung masig-masing Desa mendapat, Desa Pematang Berangan sebanyak Rp 178.650.978, Desa Koto Tinggi 18.174.600 dan Desa Kelurahan Pasir Pengaraian Rp 2.148.900,” terang Afrizal
Afrizal minta maaf kepada korban angin puting beliung karena keterlambatan dalam memberikan bantuan. Diakuinya, keterlambatan ini karena ada beberapa proses yang harus dilalui sesuai dengan prosedur dan regulasi.
“Kami minta maaf karena keterlambatan karena ada proses verifikasi lapangan, yang diverifikasi sesuai regulasi sebanyak 128 KK, baik mendata jumlah kejadian dan kerugian sesuai dengan yang laporan yang disampaikan Kades,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Rohul H. Sukiman mengatakan bantuan yang diberikan untuk korban angin puting beliung ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Rohul. Ia berharap bantuan yang diberikan Pemkab Rohul dapat dimanfaatkan untuk sebaik-baiknya.
“Bantuan ini jangan dilihat dari jumlahnya, tapi lihatlah bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu untuk membantu warga yang rumahnya rusak karena angin puting beliung pada bulan Juli lalu,” sebut Sukiman.*