Dekranasda Siak Santuni Seorang Kakek yang Hidup Sebatang Kara di Sabak Auh

Dekranasda Siak Santuni Seorang Kakek yang Hidup Sebatang Kara di Sabak Auh

29 Februari 2020
Kunjungan Dekranasda Siak

Kunjungan Dekranasda Siak

RIAU1.COM - Salah seorang kakek berusia 69 tahun warga Dusun Seroja kampung Rempak, Kecamatan Sabak Auh, bernama M Soleh menarik perhatian dari Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Rasidah Alfedri yang turut ditemani para anggotanya, Camat Sabak Auh dan Penghulu.

Pasalnya kakek ini mengalami kebutaan sejak lahir dan hidup sebatang kara di rumah kecilnya yang terletak di pinggir jalan disusun Seroja.

Meski buta, ia masih bisa untuk beraktifitas seperti memasak, mencuci dan lain sebagainya, hidupnya pun saat ini telah dibantu oleh Baznas Kabupaten Siak. 
 
“Saya secara pribadi merasa tersentuh mendengar kisah-kisah Pak Soleh dan warga di kampung ini. Setelah dapat informasi dari Penghulu setempat, kami langsung mengunjungi warga yang membutuhkan bantuan ini," kata Rasidah, Jum'at 28 Februari 2020.

Kata Rasidah, selain dari Dekranasda para pengurus  juga turut menyumbangkan bantuan. Ia pun berharap masyarakat yang mampu bisa menyisihkan rezeki untuk tetangganya yang kurang beruntung.

“Semoga dengan kunjungan kami ini dapat memberikan dorongan semangat bagi warga yang kurang mampu untuk terus melanjutkan hidup dengan penuh semangat,” harapnya.

Penghulu Kampung Rempak Salman Alfarisi, menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dari Dekranasda kabupaten Siak kepada warga miskin di kampungnya.

"Saya atas nama warga Kampung Rempak mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Kabupaten Siak, yang telah memberikan bantuan kepada kami," ucapnya.

Sementara Ana warga Sungai Apit keturunan Tionghoa tersentuh atas Kegiatan 'Dekranasda Berbagi'. Menurutnya sangat bagus, bisa  membantu masyarakat yang kurang mampu. Hal ini kata dia, bisa menjadi motivasi buat ibu-ibu atau organisasi lain untuk melakukan hal yang sama.

"Semoga dengan kegiatan ini bisa membuka peluang untuk donatur lainnya dan bisa bergabung turut meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, dan  menjadi berkah buat semuanya," ujar ibu dua anak ini. 

Dirinya pun merasa terpanggil  untuk memberikan bantuan kepada warga kurang mampu di Kampung Rempak tersebut. Pasalnya, ia pernah juga merasakan serba kekurangan. 

"Saya pernah berada di titik terendah, dimana anak pertama saya sampai kehabisan susu karena nggak bisa stok susu di rumah.  Sekarang kehidupan saya sedikit lebih baik dan punya sedikit rezeki untuk dibagikan kepada sesama," ungkapnya.

Ia bersyukur karena bisa membantu orang, karena menurutnya semua ini titipan dari Tuhan.  "Tidak semua orang mau peduli atau membantu sesama, meski mereka orang mampu, semua tergantung dari hati kita," imbuhnya.