Di Siak, Susu Bayi Berkemasan Rusak Tetap Dijual di Indomaret Jelang Bulan Suci Ramadhan 1442 H

Di Siak, Susu Bayi Berkemasan Rusak Tetap Dijual di Indomaret Jelang Bulan Suci Ramadhan 1442 H

18 Maret 2021
sebuah kaleng susu yang penyok/rizal

sebuah kaleng susu yang penyok/rizal

RIAU1.COM -Sehubungan dengan bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah yang diperkirakan kurang dari 30 hari kedepan, tak sedikit gerai minimarket di Kota Siak, Provinsi Riau menambah jumlah stok dagangannya, seperti sirup, kurma dan kebutuhan pokok serta kebutuhan bayi. 

Meskipun begitu, masyarakat juga harus berhati-hati dalam membeli barang kebutuhannya. Sebab, seorang konsumen di kecamatan Siak, kabupaten Siak, Riau merasa kecewa dengan Indomaret yang berada di Jalan Sutomo, kelurahan Kampung Dalam, kecamatan Siak. 

Pasalnya, di gerai Indomaret itu ternyata masih menjual susu bayi dengan keadaan kaleng yang penyok-penyok. 

"Susu bayi kaleng itu letaknya bukan di rak bahan-bahan susu bang, tapi letaknya di belakang kasir. Setiap saya membeli, saya langsung ke kasirnya. Si kasir kerap memberikan susu dengan keadaan kaleng yang penyok, biasanya saya menolak tapi tadi malam sungguh tidak ada lagi pilihan,” ungkap Nata, salah seorang konsumen yang kecewa dengan salah satu gerai swalayan ternama Indonesia itu, Selasa 16 Maret 2021.

Nata menilai, pihak Indomaret tidak mengedukasikan para pekerjanya. Sehingga kasir dan pekerja itu tidak bisa juga disalahkan. Karena mereka hanya menjalankan pekerjaannya.

"Mungkin si karyawan itu tidak tahu dampak terhadap kemasan produk yang penyok tersebut. Maka mereka dengan santainya memajang barang yang kemasannya rusak itu di rak dan tidak ragu-ragu menjualnya ke konsumen. Kita memang tidak bisa menyalahkan konsumen tetapi ini harus jadi pelajaran,” terangnya.

Kepada awak media, ia juga menceritakan kejadian yang membuatnya terpaksa harus menerima susu kaleng untuk bayinya dikarenakan stok susu bayi dirumahnya sudah habis.

"Stok susu di rumah saya habis sekitar pukul 23.30 WIB, Senin kemarin. Karena sangat butuh dengan susu itu, saya langsung bergegas ke Indomaret untuk membeli susu tersebut agar ada stok dirumah jika anak saya minta susu tengah malam atau pagi hari. Benar-benar terpaksa saya membelinya bang, Saya memilih kaleng dengan tingkat kepenyokan yang paling sedikit, tetapi tetap saja saya khawatir,” jelasnya.


Sesampainya di rumah, Nata mengambil susu bagian atas saja untuk sekadar kebutuhan anaknya. Sisanya harus dibuang sebab ia khawatir mikroorganisme atau serpihan logam dari kaleng itu sudah bercampur pada bagian dinding yang penyok.

“Saya khawatir jika banyak konsumen lain yang tidak mengerti soal ini,” kata dia.

Ia meminta Pemkab Siak melalui Dinas Perdagangan dan Industri (Disperindag) Siak turun tangan dalam
hal ini. Apalagi saat ini detik-detik jelang bulan Ramadan, tingkat kebutuhan konsumen semakin tinggi. 

“Mohonlan Pak, jangan cuek dengan keadaan ini. Bagi saya ini amat penting, carelah. Saya menyampaikan ini agar menjadi pembelajaran bagi Indomaret ke depan, supaya tidak lagi menjual susu bayi dengan kaleng yang penyok,” pintanya.

Sementara itu, vendor Indomaret untuk wilayah Siak-Pelalawan, Agus mengaku sudah melihat sejumlah susu bayi di gerai Indomaret Sutomo Siak dalam keadaan penyok. Ia juga sempat menyalahkan konsumen kenapa mau membeli produk itu.

“Saya sudah tanya ke karyawan, kata karyawan kenapa konsumen itu mau membelinya,” ujarnya.

Agus juga telah melihat produk susu bayi berbagai merk dengan keadaan kaleng yang penyok. Dia juga belum tahu kalau produk seperti itu mengandung serpihan logam dari kaleng serta mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan. 

Sementara Abas Ginting, Bidang Perizinan Indomaret di wilayah Siak juga tidak berkenan dimintai keteranganya. Sebab dia belum mengetahui kondisi sejumlah produk dengan kemasan rusak di Indomaret Sutomo Siak.

“Saya belum tahu permasalahan itu,” katanya singkat. 

Perwakilan Indomaret di Pekanbaru, Irfan berterimakasih atas informasi yang terjadi di Siak. Ia mengaku sudah meneruskan informasi ini ke manajemen. 

“Mohon maaf, untuk informasi ini sudah saya teruskan ke manajemen,” kata dia. 


Dilansir dari Klikdokter.com, produk makanan kemasan dengan kaleng yang penyok dinilai membahayakan. Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan keamanan makanan untuk Culinary Institute of America, sebenarnya hal tersebut bergantung pada tingkat keparahan penyoknya.

Sebagai contoh, pada kaleng terdapat lekukan kecil dan letaknya tidak berada di sambungan kaleng, menurut Suki produk tersebut masih aman untuk dikonsumsi karena umumnya tidak akan memengaruhi kualitas makanan di dalamnya. 

Namun, bila penyok atau lekukan itu berada pada garis sambungan kaleng, sebaiknya konsumen mengembalikan makanan kaleng itu ke dalam rak dan beri tahu kepada petugas toko.

“Bila penyok atau cacat tersebut berada di sambungan kaleng, kemungkinan besar patogen sudah masuk ke dalam. Jika Anda tetap membeli dan mengonsumsinya, Anda bisa sakit,” kata Suki seperti dikutip dari Reader’s Digest.

Bagian garis sambungan kaleng sangat rentan menjadi celah bagi patogen untuk masuk. Ketika bagian itu terkena tekanan hebat akibat jatuh, maka celah akan semakin besar. Kesempatan bagi bibit penyakit untuk masuk ke dalam kaleng dan mengontaminasinya juga semakin besar.

Ancaman penyakit botulisme

Tak cuma mesti memperhatikan letak penyoknya, Anda juga perlu mengecek seberapa dalam kondisi penyok tersebut. 

Semakin dalam lekukannya, maka produk tersebut makin tak aman untuk dikonsumsi.

Bahkan, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memberi pernyataan, jika lekukan yang dalam tersebut sampai menimbulkan titik yang tajam, risiko kontaminasi racun dari bakteri Clostridium botulinum sangat tinggi! Bakteri ini adalah satu-satunya mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi, dan terdapat pada makanan dalam kaleng.

Racun tersebut dapat membuat konsumen terkena botulisme atau keracunan makanan yang dapat mematikan sistem saraf. Gejala yang ditimbulkan berupa gangguan penglihatan, kelopak mata terkulai, kram perut, otot wajah melemah, kesulitan menelan, hingga kesulitan bernapas.

Jadi, buang jauh-jauh pikiran untuk membeli produk kemasan kaleng yang penyok parah seperti ini. Dan segera laporkan ke petugas toko agar produk tersebut tidak dibeli konsumen lainnya.