
ilustrasi hotel tutup di Sumbar/net
RIAU1.COM -PADANG- Perhotelan menjadi bidang usaha yang paling terdampak akibat wabah corona di Indoensia. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Maulana Yusran mengatakan, sebanyak 22 hotel telah menyatakan tutup untuk beroperasi. Hotel-hotel itu tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar. “Sekitar 22 hotel di Sumbar memilih untuk tutup. Sebaran hotel yang tutup itu ada di Kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang hingga Kabupaten Tanah Datar dan Kepulauan Mentawai. Paling banyak terdapat di Padang,” kata Maulana dihubungi Langgam.id, Senin (6/4).
Ia mengungkapkan, penutupan operasional hotel itu diakibatkan tingkat hunian hotel (okupansi) menurun drastis akibat dampak Virus Corona. Bahkan, mayoritas okupansi hotel saat ini hanya lima persen. “Penutupan ya karena okupansi hotel menurun. Okupansi hotel di Sumbar itu hanya lima persen. Makanya hotel tutup beroperasi, di Sumbar paling banyak tutup itu tertanggal 1 April 2020 hingga waktu yang belum ditentukan,” ungkapnya.
Penutupan aktivitas perhotelan ini, kata Maulana juga berdampak terhadap para karyawan. Sehingga pihak hotel memutuskan untuk merumahkan seluruh karyawan. “Para karyawan hotel terpaksa dirumahkan, ada tanpa dibayar, ada juga masih dibayar setengahnya. Untuk yang masih dibayar karyawannya, tidak tahu entah sampai kapan kekuatan pihak hotel (membayar),” katanya.