Sebanyak 552 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Pemerintah Mengaku Sudah Beri Peringatan Sebelumnya

Sebanyak 552 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Pemerintah Mengaku Sudah Beri Peringatan Sebelumnya

15 Desember 2021
Danau Maninjau (Foto:MediaIndonesia)

Danau Maninjau (Foto:MediaIndonesia)

RIAU1.COM - Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Rosva Deswira, jumlah ikan di Danau Maninjau yang mati bertambah sebanyak 190 ton.


 
“Total saat ini kematian ikan di Danau Maninjau mencapai 552 ton akibat cuaca ekstrem yang disertai kekurangan oksigen di perairan danau vulkanik itu,” katanya, Selasa (14/12) seperti dimuat Langgam.id.

Ia menjelaskan, kematian secara massal ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, semakin meluas.

Terbaru, kematian ikan juga dialami pembudidaya di Nagari Koto Gadang, Kecamatan Tanjung Raya. Akibat kematian ikan ini banyak bangkai ikan mengapung di empat nagari di sekeliling Danau Maninjau.

“Kematian ikan ini murni perubahan cuaca dan pergerakan angin yang menyebabkan arus balik di dasar danau ke permukaan air. Dan saat ini bangkai ikan yang mengambang di KJA empat nagari itu umumnya dibuang oleh masyarakan ke badan danau,” jelasnya.

Kemudian Rosva menyebutkan, sebelumnya pihaknya sudah memperkirakan akan terjadinya kematian massal ikan di Danau Maninjau.

Sebab itu, ia dan jajarannya mengaku sudah melakukan upaya sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat yang mata pencariannya pembudidaya ikan di Danau Maninjau untuk tidak menyebar benih selama bulan pancaroba ini.

“Kami sudah mengimbau masyarakat di empat nagari itu secara lisan atau tulisan untuk menjaga lingkungan danau dari limbah KJA, anggota kami di lapangan sudah menjelaskan, tapi ini yang terjadi,” tuturnya.

“Karena sejatinya kami tidak bisa juga melarang masyarakat beraktifitas di sana, karena itu satu-satunya mata pencahariannya," tambah dia.*