Dua Bulan Dirawat di Arab Saudi, Jemaah Haji Padang Pulang ke Tanah Air

26 Agustus 2025
Kedatangan jemaah haji di tanah air setelah dirawat 2 bulan di Arab Saudi

Kedatangan jemaah haji di tanah air setelah dirawat 2 bulan di Arab Saudi

RIAU1.COM - Mariatun Buyung Sutan (51), jemaah haji eks Kloter 05 Padang, akhirnya pulang ke tanah air. Ia sebelumnya dirawat kurang lebih dua bulan di tanah suci, pasca operasional Armuzna usai.

Kepulangan Mariatun ini disambut Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sumbar, M Rifki bersama Kakan Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi di Bandara International Minangkabau (BIM), Senin (25/8/2025).

Selama dalam penerbangan, Mariatun didampingi dua orang petugas haji dari Teknis Urusan Haji KJRI Jeddah, Lucki Prasetia dan Susi Darmayanti Hanafia Hasim. Mariatun bertolak dari Bandara King Abdul Aziz Internasional Jeddah (Hajj Terminal) dengan penerbangan Lion Air JT 81.

Rifki mengungkapkan bahwa jemaah haji yang dirawat di tanah suci pasca operasional haji berjumlah 3 (tiga) orang. Dua di antaranya wafat di tanah suci saat dalam perawatan di Rumah Sakit Saudi.

"Sebelumnya ada tiga jemaah yang dirasat pasca musim haji, Zubir Kahar Abdul Rauf jemaah PDG07asal Agam. Nurbaiti Sirin Rahab jemaah PDG asal Padang Pariaman. Keduanya wafat di Saudi. Dan Mariatun Buyung Sutan jemaah PDG-05 asal Kota Padang yang pulang hari ini," beber Rifki dalam keterangan tertulisnya yang dimuat Langgam.id.

Rifki menyampaikan rasa syukur karena proses pemulangan satu jemaah ini berjalan lancar, walaupun di atas pesawat dibantu BiPA (alat bantu pernafasan). Ia juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya jemaah Debarkasi Padang.

"Kita bersyukur satu jemaah kita yang sebelumnya dirawat sudah kembali ke tanah air. Hingga hari ini jemaah Indonesia yang masih dirawat di Tanah Suci ada sekitar 15 orang. Mudah-mudahan segera sembuh dan bisa kembali ke tanah air," ujar Rifki.

Lalu Rifki menyebutkan bahwa saat tiba di BIM, Mariatun langsung diperiksa dan dinaikkan ke ambulans oleh tim BKK. Kemudian diserahkan ke tim Dinas Kesehatan Kota Padang untuk dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Susi Darmayanti perawat yang mendampingi mengatakan, Mariatun dirawat setelah pasca Armuzna, (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sekitar 14 Zulhijjah. Yang bersangkutan mengalami komplikasi, Sleep apnea (gangguan tidur yang berpotensi nafas terhenti), asam lambung, Diabetes Militus dan riwayat jantung.

"Selama penerbangan jemaah dilengkapi dengan oksigen karena dalam posisi stretcher (tidur) dan dibantu BiPAP (Bilevel Positive Airway Pressure), alat bantu pernapasan. Namun secara keseluruhan kondisi jemaah dalam kondisi baik dan sadar," tutur Susi.

Kedatangan Mariatun juga disambut haru pihak keluarga yang sudah menunggu lama kepulangannya. Dini, salah seorang adik Mariatun mengaku senang karena sudah menantikan kepulangan sang kakak.

"Yang pasti, kami senang, terharu karena kakak yang selama ini berjuang seorang diri di tanah suci bisa kembali dengan selamat. Tidak ada kata-kata bisa kami sampaikan selain bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah dan petugas yang telah merawat kakaknya," ungkap Dini.

Dini bersama keluarga juga tidak khawatir karena selama dirawat, Mariatun dilayani dengan baik. "Dokternya baik, ramah sehingga kami juga tidak terlalu khawatir. Dari video call kelihatan uni juga tenang walaupun tidak ada keluarga yang mendampingi," kata Dini.*