Masa Siaga Darurat Gunung Marapi Diperpanjang

Masa Siaga Darurat Gunung Marapi Diperpanjang

24 Februari 2024
Gunung Marapi tampak dari kejauhan/Antara

Gunung Marapi tampak dari kejauhan/Antara

RIAU1.COM - Lintas sektoral menggelar rapat koordinasi membahas evaluasi tingkat siaga darurat bencana erupsi Gunung Marapi Level III akhir pekan ini.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Agam, Dandim 0304 Agam, Kapolres Bukittinggi, serta perwakilan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Devy Kamil Syabana.

Dalam paparannya, perwakilan PVMBG, Devy Kamil Syabana menyampaikan bahwa Gunung Marapi saat ini mengalami erupsi secara intermiten, dengan jeda antar erupsi yang relatif pendek.

“Meski data pemantauan hingga 23 Februari 2024 pukul 06.00 WIB belum menunjukkan penurunan aktivitas, kondisi magma di kedalaman yang dangkal dan gempa-gempa permukaan terus menciptakan risiko,” ungkap Devy yang dimuat Katasumbar.

Ancaman bahaya utama, sebut dia, tetap berada di dalam radius 4,5 Km dari puncak gunung, sementara di luar itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Aktivitas magma di kedalaman kurang dari 1 Km masih tinggi, dan gempa-gempa permukaan terkait erupsi masih terus tercatat.

“Ancaman bahaya sekunder berupa lahar juga perlu diantisipasi, terutama di musim hujan, dengan fokus pada daerah sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi,” sebut dia.

Menanggapi kondisi tersebut, Dandim 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhytia Nugroho dan Kapolres Bukittinggi yang diwakili AKP Syaiful Z mengusulkan perpanjangan masa siaga darurat selama sebulan ke depan.

Sementara itu, Bupati Agam, Dr H Andri Warman setuju dengan usulan tersebut, ia mengakui pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.

“Masa siaga darurat akan diperpanjang hingga sebulan ke depan, dan tiga posko tetap di Batupalano, Bukik Batabuah, dan Sungai Pua akan tetap beroperasi untuk memantau dan merespons situasi,” terang bupati.

Rapat juga menyoroti perlunya meningkatkan strategi antisipasi, termasuk edukasi masyarakat terkait risiko erupsi dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil.*