Pj Wali Kota Pekanbaru Targetkan 7 Kecamatan Zero Stunting

Pj Wali Kota Pekanbaru Targetkan 7 Kecamatan Zero Stunting

16 Mei 2023
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun (tengah) didampingi Camat Bukit Raya Tengku Ardi dan istri bersama para balita anak berisiko stunting. Foto: Istimewa.

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun (tengah) didampingi Camat Bukit Raya Tengku Ardi dan istri bersama para balita anak berisiko stunting. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM - Sebanyak tujuh kecamatan ditargetkan nihil atau zero stunting di tujuh kecamata. Target ini diharapkan bisa tercapai dalam waktu tiga bulan ke depan.

"Dari 15 kecamatan, kami menargetkan 7 kecamatan nihil stunting. Saya harapkan 7 kecamatan zero stunting ini terwujud dalam 2 atau 3 bulan ke depan," kata Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Selasa (16/5/2023).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemko Pekanbaru untuk mempercepat penurunan stunting adalah adanya program Bapak Asuh Anak Sunting (BAAS). Program ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. 

"Yang jadi BAAS ini mulai dari kepala OPD hingga camat. Mereka menyalurkan bantuan makanan kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting. Mereka akan menyalurkan bantuan ini selama enam bulan," ujar Muflihun.

Pemko Pekanbaru juga mengajak masyarakat, perusahaan, dan para pelaku usaha agar juga menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Diharapkan, target tujuh kecamatan zero stunting bisa terwujud.

Sebelumnya diberitakan, jumlah anak yang menderita stunting atau gangguan pertumbuhan terus mengalami penurunan di Pekanbaru. Di bulan April, jumlahnya hanya 115 anak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, Rabu (12/4/2023)  mengatakan, jumlah kasus stunting mencapai 318 orang di akhir tahun lalu. Angka anak stunting turun menjadi 115 orang pada April 2023.

Pemko Pekanbaru akan terus berupaya menekan angka stunting. Program penanganan stunting ada di setiap puskesmas. 

"Salah satu yang kami lakukan adalah dengan memberikan edukasi tentang pola asuh anak yang baik dan benar. Kemudian, kami memberikan bantuan asupan makanan," ungkap Dokter Bob, sapaan akrabnya.

Langkah lainnya adalah program orang tua asuh untuk mendukung upaya penurunan prevalensi stunting. Program orang tua asuh ini melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pekanbaru dan juga BUMN. 

"Program bapak asuh sudah dibentuk. Bahkan, Pj wali kota juga sudah menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Harapan kami, jumlah kasus stunting terus menurun dan akhirnya nol stunting," harap Dokter Bob. (Advertorial)