Penyeberangan RoRo Di Bengkalis Masih Tetap Beroperasi

Penyeberangan RoRo Di Bengkalis Masih Tetap Beroperasi

30 Maret 2020
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis Djoko Edy Imhar /R24

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis Djoko Edy Imhar /R24

RIAU1.COM -BENGKALIS - Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis Djoko Edy Imhar menyampaikan bahwa, untuk situasi di pelabuhan Roll On Off (RoRo) Desa Air Putih - Sungai Selari, saat ini masih tetap beroperasi seperti biasa.

Namun meskipun jalur penyeberangan ini tidak di Lockdown atau di tutup. Sedangkan jumlah pengguna jasa atau penumpang mengalami penurunan drastis.

Kembali diutarakan Djoko Edy Imhar menyebutkan bahwa untuk mencegah penyebaran virus corona pihaknya sudah melakukan penyemprotan baik di tempat ruang tunggu maupun di dalam armada kapal secara rutin.

"Kita lakukan penyemprotan di lokasi pelabuhan, ruang tunggu dan juga armada kapal. Kita juga sudah himbau pemilik kapal untuk menginformasikan kepada pengguna jasa penyeberangan untuk tetap menjaga jarak saat di dalam kapal,"ungkap Djoko Edy Imhar Kadishub Bengkalis, Senin 30 Maret 2020.

Disinggung terkait dengan pemeriksaan kesehatan penumpang yang turun, Djoko menyebutkan sampai saat ini belum bisa dilakukan.

"Kita sudah coba meminta ke Dinas Kesehatan terkait alat ukur suhu, namun karena langka maka barang ini tidak ada di Dishub,"ucap Djoko.

Selain itu Kadishub juga menambahkan selain di pelabuhan Roro pihaknya juga mensiagakan anggota untuk melayani penyambutan warga negara Indonesia (WNI) asal Bengkalis yang baru kembali dari malaysia di pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL) yang sampai saat ini masih terus berdatangan.

"Untuk melakukan pengecekan kesehatan di BSL juga sudah ada pihak terkait seperti dari Dinkes, TNI dan Polri, dan karena Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) di tutup maka kita memindahkan alat pengukur suhu badan yang ada disana dan kita letakkan di BSL,"ujarnya.

Djoko mengakui, untuk kondisi sekarang pihaknya masih kekurangan alat pelindung diri (APD) salah satunya masker yang sulit untuk di peroleh.

"Kita perlu juga APD untuk anggota kita di lapangan tapi karena barangnya sulit didapat maka kita gunakan APD yang terbatas saja,"ungkapnya lagi. (hari)