Disebut Sebagai Marwah, Nilai SAKIP Bengkalis Tahun Ini Ditargetkan BB

Disebut Sebagai Marwah, Nilai SAKIP Bengkalis Tahun Ini Ditargetkan BB

11 Juni 2024
Bupati Bengkalis, Kasmarni

Bupati Bengkalis, Kasmarni

RIAU1.COM - Nilai BB atau sangat baik, ditargetkan bupati Kasmarni didapatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis pada penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2024. 

Nilai BB pada SAKIP 2024, sebut Kasmarni tidak bisa ditawar-tawar lagi. Karena menjadi marwah diri Bupati selaku Kepala Daerah.

Selain itu, nilai SAKIP juga akan menjadi bahan evaluasi pemerintah yang lebih tinggi dan penilaian masyarakat.

Agar tercapai, orang nomor satu di Negeri Junjungan itu secara tegas akan menerapkan sistem penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

"Rewardnya berupa tambahan alokasi anggaran bagi Perangkat Daerah yang capaian kinerjanya baik, dan punishmentnya, evaluasi terhadap alokasi anggaran, apabila kinerja Perangkat Daerahnya tidak tercapai,” tegas Kasmarni.

Ketegasan itu disampaikan Bupati dihadapan seluruh kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Bengkalis dalam acara Pra Evaluasi SAKIP di Hotel Jatra, Senin, 10 Juni 2024.

Kemudian menurut bupati, apabila peringkat SAKIP internal organisasi lebih rendah dari BB, berarti pejabat bersangkutan tidak mendukung target serta capaian kinerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

"Makanya kepada Kepala Perangkat Daerah, kami minta komitmennya dalam meningkatkan kualitas kinerja terhadap SAKIP ini, karena apabila ada satu Perangkat Daerah saja yang gagal, maka dampaknya, kita semua akan gagal", tegasnya lagi.

Diakuinya, berdasarkan hasil evaluasi Kemenpan-RB terhadap SAKIP Kabupaten Bengkalis, memang telah menunjukkan adanya peningkatan, dimana pada 2022 mendapatkan nilai 67,44, dan 2023 mendapat nilai 68.05, namun masih dalam kategori level predikat B.

"Untuk itu kepada Kepala Perangkat Daerah, untuk terus meningkatkan kinerja Sakipnya pada tataran implementasi, terutama pada sektor pengentasan kemiskinan dan penurunan prevalensi stunting, termasuk perencanaan kinerja berbasis risiko yang memang harus segera dilakukan,” pungkasnya.*