
Shell
Riau1.com - Raksasa energi asal Belanda Shell sedang mengincar pasar gas alam cair (LPG) di Indonesia dan sedang dalam proses mendapatkan izin impor, kata seorang pejabat di Kementerian.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan pada hari Selasa, 17 Juli 2018 bahwa Shell sedang mempersiapkan fasilitas seperti penyimpanan dan regasifikasi di Indonesia serta kapal kargo.
“Shell telah memberi tahu saya bahwa mereka sudah memiliki konsumen di Indonesia,” katanya, seraya menambahkan bahwa kementerian akan segera menyerukan kepada perusahaan untuk mempresentasikan rencana bisnisnya.
LNG adalah produk turunan dari gas alam yang telah diubah menjadi cairan untuk didistribusikan. Namun, tidak seperti liquefied petroleum gas (LPG) yang merupakan produk siap pakai, LNG perlu diubah lagi menjadi gas begitu tiba di tempat pembeli.
Oleh karena itu, penggunaan LNG membutuhkan fasilitas regasifikasi. LNG dianggap sebagai jawaban untuk memenuhi permintaan gas jika jaringan pipa gas terbukti tidak mencukupi.
Djoko tidak mengungkapkan jumlah cangkang yang akan diimpor dan lokasi fasilitas regasifikasi. “Kami belum memiliki informasi yang jelas tentang hal itu. Tapi kami berharap mengadakan pertemuan dengan mereka bulan ini, ”tambahnya.
Informasi serupa juga disampaikan oleh Kementerian Perindustrian, bulan lalu. Shell dilaporkan akan membangun fasilitas LNG senilai USD 400 juta di Cilegon, Banten.
Pada tahun 2017, Riset BMI Fitch Group memperkirakan bahwa permintaan gas Indonesia akan tumbuh 4 persen setiap tahun dalam dekade mendatang, dengan pembangkit tenaga listrik sebagai konsumen terbesar. Indonesia diperkirakan menjadi importir bersih LNG pada tahun 2022.
R1/WER