Berkat Kolaborasi Solid Antara Berbagai Stakeholder, Karhutla di Riau Turun Drastis

Berkat Kolaborasi Solid Antara Berbagai Stakeholder, Karhutla di Riau Turun Drastis
RIAU1.COM - Berkat kolaborasi solid antara berbagai stakeholder, jumlah hotspot yang sebelumnya melonjak kini berhasil ditekan secara signifikan.
Kapolda Riau, Irjen Pol Dr. Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum., memuji upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau yang akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan.
Irjen Herry mengatakan, "Sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, BNPB, BMKG, Pemprov Riau, Polda Riau, jajaran TNI AD, AL, dan AU, serta BPBD sebagai leading sector telah memainkan peran kunci dalam keberhasilan ini. Tak hanya itu, dukungan dari organisasi seperti Mandala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Jikalahari, relawan, hingga masyarakat turut memperkuat gerakan bersama menjaga bumi Lancang Kuning dari bencana asap."
“Penurunan ini menandakan bahwa strategi mitigasi yang kita terapkan berjalan efektif dan tepat sasaran,” tegas
Kapolda Riau menjelaskan beberapa strategi yang dilakukan dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.
"Kita melakukan peningkatan patroli darat dan udara, optimalisasi aplikasi Dashboard Lancang Kuning untuk deteksi dan respons cepat, aktivasi posko siaga Karhutla di seluruh jajaran kewilayahan, serta pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Selain itu, turunnya hujan di sejumlah wilayah turut membantu proses pemadaman, terutama di lahan gambut yang rawan terbakar," jelas Irjen Herry.
Langkah-langkah tersebut terbukti mampu mempercepat pemadaman dan mencegah perluasan api, khususnya di wilayah-wilayah yang sangat rawan.
Kapolda Riau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras, bahu-membahu menangani Karhutla di Bumi Lancang Kuning.
“Polda Riau tetap berkomitmen menjaga ketat upaya pencegahan, penanganan, hingga penegakan hukum untuk mencegah munculnya titik api baru. Kita harus terus menjaga kekompakan ini. Jangan beri ruang bagi api. Kita ingin Riau tetap hijau, bebas asap, dan alam kita tetap lestari,” pungkas Kapolda.
Sebagai informasi, data dari aplikasi Dashboard Lancang Kuning mencatat lonjakan drastis hotspot antara 17–25 Juli 2025 yang mencapai 3.833 titik. Dari jumlah tersebut, 78 dikategorikan Low, 3.350 Medium, dan 405 High. Dari jumlah tersebut, 78 berada pada kategori Low, 3.350 Medium, dan 405 High.
Namun memasuki tanggal 26 Juli 2025, mengalami penurunan drastis menjadi hanya 33 titik hotspot, yang terdiri atas, 30 titik kategori Medium (14 telah ditangani, 16 masih dalam proses verifikasi), 3 titik kategori High (seluruhnya sedang dalam proses penanganan) dan tidak ada titik kategori Low yang terpantau. ***