
Pertandingan gasing di Tembilahan Inhil
RIAU1.COM - Pertandingan Gasing Tradisional turut menjadi rangkaian acara kemeriahan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Perlombaan khas daerah Melayu ini dimulai pada Rabu (11/6), dengan dibuka resmi oleh Bupati Herman di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Inhil.
Terselenggaranya pertandingan Gasing Tradisional yang menjadi rangkaian kegiatan Milad Inhil, dikatakan Bupati Herman, selain untuk kemeriahan acara tetapi juga wadah pelestarian kearifan lokal.
“Pertandingan gasing ini ada filosofinya, yang bisa dilihat dari gerakannya yang berputar atau dalam bahasa banjar disebut cinet artinya memutar. Perputaran yang cepat itu diibaratkan pembangunan Kabupaten Inhil yang juga bergerak cepat. Seperti bermain Gasing yang butuh keberanian untuk memulainya, maka memajukan daerah juga butuh keberanian yang luar bisa agar hasilnya istimewa,” bupati menjelaskan.
Agar kearifan lokal ini terus lestari, bupati berharap pertandingan Gasing Tradisional dapat menjadi agenda tahunan yang juga bisa dilaksanakan sempena Hari kemerdekaan 17 Agustus.
“Selain untuk mengembangkan hobby masyarakat, dengan adanya kegiatan ini, permainan Gasing tidak akan terlupakan, karena ini salahsatu budaya khas daerah yang harus kita lestarikan untuk menjadi warisan anak cucu kelak,” tambah Herman.
Berdasar informasi dari Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan Kebudayaan Qudri Ramaputera, Perlombaan Gasing Tradisional diikuti Enam Puluh peserta dari 20 kecamatan se-Kabupaten Inhil.
“Masing-masing kecamatan mengirimkan 3 orang perwakilan, untuk bertanding selama dua hari. Ini juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat karena pertandingannya kita gelar non-stop 2 kali 24 jam,” kata Qudri Ramaputera.*