Umat Islam Menjadi Bangsa Pertama Yang Perkenalkan Gula Dan Tepung Ke Penjuru Dunia

Umat Islam Menjadi Bangsa Pertama Yang Perkenalkan Gula Dan Tepung Ke Penjuru Dunia

23 Agustus 2019
Ilustrasi binatang onta (Foto: Istimewa/Internet)

Ilustrasi binatang onta (Foto: Istimewa/Internet)

RIAU1.COM - Gula atau sugar (bahasa Inggris) pertama kali disebutkan oleh bangsa Arab yang berasal dari kata shakar.

Dikutip dari republika.co.id, Jumat, 23 Agustus 2019, sebagai komoditas penting, pada tahun 1420-an produksi gula sampai ke Kepulauan Kanari, Madeira, dan Azores. Akhirnya gula dikenal masyarakat Inggris melalui jalur Prancis, Spanyol, dan Italia. Artinya, komoditas ini berawal dari dunia Islam.

Tak terkecuali perkebunan dan industri gula di Benua Amerika juga berasal dari peradaban Islam. Sejarawan Paul Lunde mengungkapkan bahwa perkebunan tebu yang begitu luas di kawasan Andalusiater utama sekitar Motril begitu produktif pada abad ke-14 dan 15 M.

Saat itu tercatat industri gula dikuasai Dinasti Mamluk. Namun, begitu Granada jatuh ke tangan penguasa Nasrani, industri gula yang di kuasai peradaban Islam gulung tikar.

Umat Islam yang terusir dari Spanyol pada abad ke-15 M bermigrasi ke Benua Amerika yang disebut Columbus sebagai ‘Dunia Baru’.

Pada tahun 1550 M, tercatat ada sebanyak 3.000 penggilingan gula skala kecil di Benua Amerika. Industri gula di Amerika dibangun dengan bantuan para ahli muslim yang berasal dari Kepulauan Kanari.

Loading...

Selain gula, umat Islam juga mengembangkan industri tepung yang berasal dari gandum. Industri penggilingan tepung dibangun para insinyur muslim di hampir seluruh kota Islam.

Seperti di abad ke-10 M, industri penggilingan tepung di Baghdad dapat memproduksi 10 ton tepung per hari. Sementara Industri penggilingan tepung pertama di Eropa berdiri pada abad ke-12 M di Spanyol. Itupun dilakukan oleh orang muslim. Sementara masyarakat Inggris baru mengembangkan industri tepung pada 1600 M.