Kakek di Bulang Batam Diduga Tewas Diterkam Buaya

Kakek di Bulang Batam Diduga Tewas Diterkam Buaya

22 Desember 2021
Ilustrasi (Foto:Kompas)

Ilustrasi (Foto:Kompas)

RIAU1.COM - Seorang nelayan Jati bin Gawang (70) meregang nyawa diduga diterkam buaya saat mencari kayu di sungai depan kampungnya, Pulau Jaloh, Kecamatan Bulang, Kota Batam awal pekan ini.

Jati ditemukan warga kampung Jaloh setelah tak kunjung pulang saat izin ke keluarga mencari kayu.

Saat ditemukan, jasad Jati sudah tidak utuh, bagian bawah tubuhnya sudah hilang diduga akibat terkaman buaya.

Camat Bulang, Nasrun membenarkan kejadian itu. Dia bahkan mengaku hari ini, Selasa (21/12/2021) sudah pergi ke kediaman Jati.

“Iya benar, saya baru saja balik melayat dari sana. Almarhum sudah dikuburkan,” katanya seperti dimuat Batamnews.

Kemudian Nasrun juga membenarkan bahwa warganya itu ditemukan meninggal dunia oleh warga dan keluarganya, usai tidak pulang-pulang saat mencari kayu di Sungai Gading tidak jauh dari kampungnya.

“Diprediksi oleh masyarakat di sana memang dimakan buaya, menurut informasi masyarakat, memang di pulau itu zaman dahulu ada buaya,” ucapnya.

Menurut Nasrun dari cerita masyarakat di sana, kejadian ini baru kali pertama terjadi manusia di terkam buaya di kampung itu. 

Masyarakat bahkan tidak menyadari kalau ada buaya di sana, karena baru ini terjadi.

“Tadi kami bersama pihak kepolisian juga sudah duduk bersama untuk mengambil langkah selanjutnya, kami sepakat untuk mencari dan mengusir buaya itu,” kata Nasrun.

Dikonfirmasi berbeda, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Kepri, mengaku sedang mengklarifikasi kejadian tersebut.

Kepala Seksi BKSDA wilayah Kepri, Decky Hendra Prasetya, mengaku sudah dapat info itu. Namun, dia sedang menunggu pihak yang bisa mengonfirmasi kalau itu memang serangan buaya. 

Koordinasi dengan pemerintah setempat juga sedang dilakukan untuk membahas langkah ke depannya seperti apa.

“Kami sedang mencari pihak yang bisa membuktikan itu apakah korban diserang buaya atau tidak.  Karena korban sudah dimakamkan, makanya kami akan mencari informasi ke pihak kepolisian atau kesehatan,” katanya.*