Tumpahan Minyak di Perairan Batam Diselidik Polda Kepri

Tumpahan Minyak di Perairan Batam Diselidik Polda Kepri

5 Mei 2023
Patroli Dirpolairud Polda Kepri

Patroli Dirpolairud Polda Kepri

RIAU1.COM - Patroli dilakukan Dirpolairud Polda Kepri didampingi oleh Karoops Polda Kepri dan KSOP Provinsi Kepri guna memantau dan penyelidikan asal minyak yang tumpah di perairan Nongsa, Batam, Kamis (4/5).

Dalam pemantauannya tersebut Dirpolairud Polda Kepri Kombes Pol Boy Herlambang seperti dimuat Batampos mengatakan, hingga kini terus melakukan pengecekan di sepanjang perairan sampai ke bibir pantai untuk menyelidiki asal muasal minyak yang mencemari perairan dan pantai tersebut.

“Polda Kepri telah membentuk tim dari Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kepri untuk menyelidiki pencemaran limbah minyak yang diduga Limbah B3 cair yang tercecer serta mengecek dan berkoordinasi dengan warga setempat guna menemukan fakta-fakta terkait asal-usul limbah tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Yunita Stevani, menyampaikan tim telah berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Bakamla, KSOP dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Bahwa menurut pengamatan dari pihak KSOP diketahui bahwa yang diduga Limbah B3 cair tersebut, ada dugaan sementara diakibatkan oleh kebakaran Kapal MT Pablo destinasi China-Singapura dengan kapal berbendera Gabon di Perairan Malaysia 2 hari yang lalu pada Senin kemarin,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup hasil dari Satelit Print pada tanggal 30 April 2023, perkiraan kejadian cemaran di garis Pantai Batu Besar memiliki hubungan dengan tumpahan yang terjadi di OPL (Out Port Limit) Timur dengan estimasi tumpahan seluas 13,70 KM.

Loading...

“Serta diduga Limbah B3 cair tersebut juga ditemukan didaerah Labu Jangkar Perairan Batu Ampar dan Tanjung Uncang,” jelasnya.

Dan untuk upaya melakukan penanggulangan awal pada diduga Limbah B3 Cair tersebut, dari pihak KSOP melakukan penanggulangan sementara dengan menggunakan alat Absorbent Pad

“Guna menyerap tumpahan minyak serta pengambilan sampel oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari fakta-fakta terkait asal-usul limbah tersebut,” tukasnya.*