Antar Kue ke Warung, Perempuan Paruh Baya di Pasaman Dibegal

Antar Kue ke Warung, Perempuan Paruh Baya di Pasaman Dibegal

11 Juli 2022
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Seorang perempuan paruh baya, Sumiati (50) ditemukan tidak bernyawa di area perkebunan kelapa sawit PT Bakrie Pasaman Plantation (BPP) Unit I Air Balam, Kecamatan Koto Balingka, Pasaman Barat (Pasbar) Ahad (10/7/2022) pagi.

Dugaan sementara, emak-emak yang biasa mengenakan perhiasan ini menjadi korban begal. Sebab, gelang dan cincin sudah tidak ada di tangannya. Di sekitar lokasi, juga ditemukan sejumlah gigi yang diduga milik korban.

Camat Koto Balingka, Bahrul Ilmi seperti dimuat Padangkita.com menyampaikan, korban yang merupakan warga Divisi I Perumahan Lama PT BPP Air Balam, dilaporkan hilang sejak berangkat dari rumahnya, Sabtu (9/7/2022) pagi.

“Informasi yang kita dapatkan, korban bernama Sumiati, 50 tahun yang pada hari Sabtu pagi kemarin, pergi mengantarkan kue ke warung di Jorong Setia Baru. Namun hingga malam harinya tidak kunjung kembali ke rumah,” ujar Bahrul Ilmi, Ahad (10/7/2022) sore.

Ia menyampaikan, korban diketahui berangkat dari rumah pada pukul 07.30 WIB dengan mengendarai sepeda motor untuk mengantarkan kue ke warung milik Topik di Simpang Jorong Setia Baru. Namun, menurut Topik, korban tidak sampai ke warungnya.

“Pengakuan orang warung, korban tidak sampai ke warungnya. Akan tetapi, satpam yang tengah berjaga di portal mengaku sempat melihat korban keluar dan kemudian masuk area perkebunan. Korban ternyata tidak kembali ke rumahnya, hingga pada pagi tadi ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” ungkap Bahrul Ilmi.

Ia menambahkan, korban ditemukan pada pukul 10.00 WIB, sekitar dua kilometer dari perumahan tempat tinggal korban. Saat ditemukan, korban berada di luar jalan yang biasa dilalui, tepatnya di bawah pohon kelapa sawit beserta sepeda motor yang dikendarainya.

“Selain itu, di jalan itu juga ditemui empat butir gigi yang diduga merupakan gigi korban. Karena jarak ditemukannya gigi ini dengan korban sekitar lima meter, di seberang jalan,” jelasnya.

Sementara itu, perhiasan korban berupa gelang dan cincin diduga telah raib. Pengakuan warga sekitar, korban selalu memakai perhiasan yang mencolok setiap keluar rumah.

“Jadi, dari pengakuan warga sekitar, korban ini memang suka memakai perhiasan yang mencolok. Bisa saja hal ini yang mengundang niat jahat orang terhadap korban. Namun hal ini masih ditangani oleh pihak kepolisian,” sebut Bahrul Ilmi.*