Hamili Bocah SD, Pria Gaek di Pekanbaru Kena Serangan Jantung usai Diamankan Polisi
RP saat dirawat di RS
Riau1.com -Pria berinisial RP (50), dilarikan ke rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru - Riau, usai mengalami serangan jantung pada saat akan dibawa aparat berwajib. RP diduga berbuat tak senonoh kepada bocah SD hingga korban hamil.
RP terkena serangan jantung setelah berurusan dengan kepolisian, usai dilaporkan oleh orangtua korban. Korban ini, sebut saja namanya Anggrek (14) diduga jadi korban perbuatan Cabul oleh RP, hingga hamil.
"Sudah kita amankan, tapi ketika dibawa dia (RP) terkena serangan jantung dan dirawat di RS," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Ariyanto, Sabtu (1/9/2018) siang.
Selain RP, diduga ada satu pelaku lainnya, berinisial US (60). Keduanya sudah dilaporkan oleh ibu korban ke Polresta Pekanbaru. Kasus ini terungkap, setelah Anggrek diketahui sedang mengandung.
Ibu korban di Polresta Pekanbaru, menceritakan, kecurigaan muncul karena belakangan Anggrek kerap terlihat murung dan kurang bersemangat. Selain itu, korban juga sering mengeluh pusing dan tak nafsu makan hingga sering muntah.
"Dia juga sering mengeluh pusing, tidak nafsu makan dan sering muntah," kata ibu korban didampingi Ketua Lembaga Bantuan Perlindungan Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Rosmaini.
Ditambah pula, perut Anggrek tampak kian membesar. Karena curiga dengan kondisi anaknya, sang ibu akhirnya membawa korban ke klinik terdekat. Alangkah terkejutnya, hasil pemeriksaan menyebutkan kalau korban hamil tujuh bulan.
Usut punya usut, Anggrek mengaku juga pernah dibawa kesalah satu hotel di Pekanbaru oleh RP. Diduga, aksi bejat itu sudah sering dilakukan pria yang diketahui bekerja disalah satu perguruan tinggi swasta ini, serta US.
"Korban mengaku, kalau dia sering diajak kedua pelaku. Mereka ini antara bawahan dan atasan yang bekerja di kampus swasta di Pekanbaru ini," beber Ketua LBP2AR, Rosmaini.
Kata Rosmaini, korban sudah dua kali diambil visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Pengakuan Anggrek kepada Rosmaini, dia diminta melayani kedua terduga pelaku secara bergantian.
Pihaknya pun sangat prihatin. Terlebih orangtua korban termasuk orang tak mampu yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Jika benar terbukti, tentunya akan ada hukuman berat menanti kedua pelaku.