Jika Lakukan Isolasi Mandiri Covid-19, Berikut Hal yang Harus Dilakukan Menurut dr Yokha Pratama Edo

Jika Lakukan Isolasi Mandiri Covid-19, Berikut Hal yang Harus Dilakukan Menurut dr Yokha Pratama Edo

20 Agustus 2021
dr Yokha Pratama Edo/Net

dr Yokha Pratama Edo/Net

RIAU1.COM - Menurut dr Yokha Pratama Edo, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kuansing, isolasi yang baik dan benar merupakan salah satu solusi yang efektif dalam pengendalian Covid-19. 

Dan agar isolasi mandiri yang baik dan benar tercapai, sebut dia, maka diperlukan sinergitas dan bantuan semua pihak, terutama Puskesmas, Pemerintahan Desa dan keluarga.

"Sinergitas ini penting, terutama Puskesmas, Pemdes dan keluarga. Sehingga, isolasi mandiri yang baik dan benar itu tercapai," kata dr Yokha di Telukkuantan.

Menurut dokter yang bertugas di Puskesmas Sentajo Raya tersebut, hanya pasien tanpa gejala dan dengan gejala ringan yang diperbolehkan untuk isolasi mandiri. Saat isolasi mandiri, pasien atau pihak keluarga juga harus berkoordinasi dengan Puskesmas, perangkat Desa dan keluarga terdekat.

"Ini berguna untuk pemantauan kesehatan, akses obat, kebutuhan harian dan membantu dalam kondisi darutrat," ujarnya.

Namun demikian, jika seseorang terinfeksi Covid-19, lanjut dr Yokha, hal pertama kali yang dilakukan adalah sabar dan iklas menerima keadaan, mendekatkan diri kepada tuhan, berdoa, tetap tenang, berpikir positif dan siap menjalani isolasi mandiri hingga selesai.

"Kebanyakan, yang terkonfirmasi positif tidak siap dalam menerima keadaan, pesimis dan serba ketakutan dalam menjalani isolasi mandiri," kata dr Yokha. 

Selama menjalani isolasi mandiri, sambung dia, pasien harus berada di ruangan terpisah dari anggota keluarga lain. Jika memungkinkan, pilih ruangan yang memiliki jendela dan ventilasi yang baik.

"Pemulihan bisa lebih cepat jika menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Kita sarankan untuk rutin berolahraga ringan 3 - 5 kali seminggu, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta selalu mencuci tangan dengan sabun. Kemudian, buatlah jadwal harian agar memudahkan dalam menjalani isoman," terang dr Yokha.

Tambah dia, masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, sebaiknya juga menyediakan alat-alat kesehatan dasar, seperti termometer dan oxymeter. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan suhu dan saturasi oksigen secara teratur, tiga kali sehari. 

"Suhu normal 36,5 sampai 37,5 derajat celcius dan saturasi normal 95 persen ke atas."tuturnya.

"Selain alat kesehatan tadi, pasien harus minum obat yang diresepkan dokter secara teratur dan berjemur di pagi hari selama 10 -15 menit setiap harinya," tambah dr Yokha.

Apabila di tengah masa isolasi muncul keluhan, dr Yokha menyarankan agar segera menghubungi tenaga kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat. Apalagi, saat ini IDI Cabang Kuansing telah membuka layanan online bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Isolasi mandiri dilakukan  setidaknya 10 hari jika tidak ada gejala sejak pengambilan swab. Sementara, untuk kasus dengan gejala ringan, disarankan selama 10 hari dan dilanjutkan minimal selama tiga hari bebas gejala. Keputusan selesai isolasi mandiri," demikian dr Yokha*