
Gubri Abdul Wahid di pengukuhan Dubalang Kuansing
RIAU1.COM - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, mengukuhkan 654 Dubalang Kuantan di Tepian Narosa Teluk Kuantan, Ahad (12/10/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Kuantan Singingi ke-26.
Pengukuhan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran masyarakat adat untuk menjaga kelestarian alam, khususnya di kawasan Sungai Kuantan dan Sungai Singingi.
Apel pengukuhan dipimpin langsung oleh Gubernur Riau, didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, serta turut dihadiri oleh Bupati Kuantan Singingi Dr. H. Suhardiman Amby, dan Ketua Umum MKA LAMR Kuansing Datuk Seri Aherson.
Dalam amanatnya sebagai inspektur apel, Abdul Wahid menyerukan agar Dubalang Kuantan yang baru dikukuhkan dapat mengemban tugas berat sebagai penjaga alam di Sungai Kuantan dan Sungai Singingi, sejalan dengan upaya merawat marwah Bumi Lancang Kuning.
Pengukuhan Dubalang Kuantan ini ditandai dengan penyerahan tongkat komando dari Kapolda Riau dan Pangdam Tuanku Tambusai, yang menurut Gubernur, merupakan simbol dimulainya tugas bagi para Dubalang.
"Dubalang Kuantan yang telah dikukuhkan pada hari ini diharapkan menjadi penjaga alam di Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Penyerahan Tongkat Komando dari Bapak Kapolda Riau dan Pangdam Tuanku Tambusai menandakan bahwa tugas Dubalang sudah bisa dilaksanakan mulai hari ini," ujar Abdul Wahid.
Bupati Kuantan Singingi, Dr Suhardiman Amby memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Pemprov Riau, Kapolda, dan Pangdam Tuanku Tambusai dalam membentuk Dubalang Kuantan. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adat untuk menjaga marwah daerah serta melestarikan lingkungan yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat Kuansing.
“Pelantikan Dubalang Kuantan ini bukan hanya seremoni adat, tapi sebuah gerakan moral dan sosial untuk menjaga tanah, air, dan marwah negeri ini. Dubalang adalah penjaga kehormatan sekaligus benteng terakhir dari nilai-nilai adat kita,” ujar Bupati Suhardiman.
Ia menegaskan, Pemkab Kuansing siap mendukung penuh peran Dubalang dalam mengawal ketertiban, keamanan, dan kelestarian lingkungan, terutama dalam upaya menghentikan praktik penambangan emas tanpa izin (PETI) yang merusak ekosistem Sungai Kuantan.
“Kita ingin Dubalang hadir bukan sebagai penonton, tapi sebagai penggerak perubahan. Mereka harus menjadi teladan di tengah masyarakat untuk menjaga sungai dan hutan kita dari kerusakan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suhardiman juga menyambut baik arahan Gubernur Riau untuk memfasilitasi pengurusan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar aktivitas ekonomi masyarakat bisa berjalan legal dan ramah lingkungan.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten siap memfasilitasi proses pengurusan WPR sesuai arahan Pak Gubernur. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa mencari rezeki tanpa harus merusak alam,” kata Suhardiman.
Bupati menambahkan, kehadiran Dubalang Kuantan menjadi simbol bahwa masyarakat adat masih memiliki peran besar dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam.
“Dubalang adalah warisan leluhur kita yang sarat nilai-nilai tanggung jawab dan cinta tanah air. Dengan semangat Hari Jadi Kuansing ke-26 ini, saya mengajak semua pihak bersatu menjaga Sungai Kuantan agar kembali jernih, seperti jernihnya hati masyarakat yang ingin negeri ini maju,” tutur bupati.*